TRIBUNWOW.COM - Penulis Buku Jakarta Undercover, Moammar Emka memberikan tanggapan terkait maraknya kasus prostitusi online yang menjerat kalangan artis, termasuk yang belakangan ramai adalah artis dengan inisial HH.
Dilansir TribunWow.com, Moammar Emka mengungkapkan para artis yang memilih bisnis prostitusi tersebut adalah kelompok skuter.
Dirinya mengartikan kelompok sekuter adalah selebriti kurang terkenal.
Hal ini dikatakannya dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Senin (13/7/2020).
• Fakta Kasus Artis HH, Bertemu A Lewat Muncikari di Jakarta hingga Dibayar Rp 30 Juta untuk Kencan
Moammar Emka mengatakan bahwa alasan pertama para artis terjun ke bisnis gelap tersebut adalah tentunya karena faktor ekonomi.
Meski begitu, faktor ekonomi itu ada dua alasan yang melatari, yakni memang untuk memenuhi kebutuhan pokok ataupun untuk sekadar memenuhi gaya hidup mewahnya.
Menurutnya, untuk faktor ekonomi yang hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok biasanya dilakukan oleh orang-orang daerah.
Sedangkan untuk orang-orang kota atau bisa dikatakan sekelas artis tentunya mengejar ekonomi untuk gaya hidup.
"Kalau prostitusi yang memang melibatkan orang-orang daerah, berarti 'kan memang faktor ekonomi menjadi nomor satu," ujar Moammar Emka.
"Kalau di perkotaan, ada dua sisi. Bahwa ekonomi tadinya awalnya, tapi ekonomi yang tidak untuk memenuhi kebutuhan pokok, tapi untuk memenuhi gaya hidup," jelasnya.
"Orang yang punya portofolio cantik, kemudian punya media untuk mem-branding, itu yang paling gampang," tambahnya.
• Terungkap Profesi Asli Muncikari yang Tawarkan Jasa Artis HH, Polisi Sebut Tak Hanya Satu Orang
Sementara itu, terkait dengan jaringan dari bisnis prostitusi tersebut adalah kebanyakan dikoordinasikan oleh seseorang yang dikenal sebagai germo atau muncikari.
Selain itu, para artis tersebut pastinya sudah tergabung dalam sebuah manajemen yang biasanya disebut 'Papi' atau 'Mimi'.
"Soal jaringan, sebenarnya dia menjadi jaringan ketika ada yang koordinasi 'kan di bawah germo," ungkap Moammar Emka.
"Kebanyakan yang terjadi di kalangan sekuter ini ada yang memang yang beberapa mengelompokkan diri di bawah 'manajemen' papi atau mami," jelasnya.