Heran karena dirinya juga diusir, Raffi pun bertanya pada Rafathar dengan tidak percaya.
"Papa boleh pergi?," tanya Raffi.
"Boleh, sok, sok," ujar Rafathar sambil menuding ke arah pintu keluar.
Karena rombongan tersebut enggan keluar, Rafathar mendorong mereka dan menutup serta mengunci pintu rumahnya tersebut.
"Semuanya bubar, bubar. Tutup pintu," perintah Rafathar.
Raffi yang masih berada di depan pintu memohon-mohon pada putranya agan diizinkan masuk.
"Ampunin papa ya," mohon Raffi.
"Enggak ada ampun papa," jawab Rafathar galak.
Ia masih menolak untuk membukakan pintu hingga akhirnya seorang kru terpaksa membuka kunci pintu untuk Raffi.
Raffi yang merasa bersalah pun meminta maaf pada putra sulungnya dan berjanji tidak akan merayu wanita lagi.
Ia juga meminta agar Rafathar tidak melaporkan kelakuannya pada sang istri, Nagita.
"Ya udah maafin papa ya A', papa nggak akan genit-genit lagi, maafin ya," ujar Raffi.
"Maafin papa ya, jangan bilangin mama ya," imbuhnya.
Mendengar permintaan Raffi tersebut, Rafathar pun mengangguk dan memaafkan ayahnya.
"Iya, kalau sekali lagi kaya gitu aku panggilin mama," ancam Rafathar.