"Jadi kalau sebagai antivirus itu harus dibuktikan kepada manusia," kata Zullies.
"Cuman kalau untuk kalung, inikan masalahnya ini mau menghambat virus yang mana, karena virusnya masuknya di mulut, atau di hidung atau di mata," ujarnya binggung.
Maka dari itu, Zullies tidak ingin kalung antivirus itu seakan memberi harapan kepada masyarakat bahwa hal itu bisa memberikan rasa aman jika digunakan.
Dirinya juga meminta Kementerian Pertanian berhati-hati dalam melabeli produknya tersebut.
"Jadi ini juga perlu diperhatikan, jangan memberikan satu perasaan aman yang palsu," ungkapnya.
"Mungkin yang ini saya komentari adalah klaim bahwa itu akan bersifat sebagai antivirus, itu yang mungkin agak terlalu atau perlu hati-hati," tegasnya.
"Karena dosis yang bisa menjadikan efek antivirus dengan cara seperti itu apakah tercapai," imbuh Zullies.
Sementara itu terkait manfaat sebagai pelega pernapasan ketika dihirup, Zullies tidak meragukan lagi.
Namun jika untuk antivirus dirinya masih mempertanyakan.
"Tetapi sebagai pelega pernapasan itu saya sangat setuju karena memang kita menggunakan minyak kayu putih sebagai misalnya untuk hidung tersumbat, pilek, saya kira itu memang sangat manjur," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)