"Tapi apa betul kakak yakin untuk menikah muda dengan Aurel?," tanya Cinta.

"Semoga yakin dong, harus yakin," jawab Atta.

"Harus yakin karena kan hidup ini kalau ragu-ragu hidupnya jalannya juga ragu-ragu."

Tak hanya itu, ia berharap Tuhan memang menjodohkannya dengan Aurel.

"Semoga Tuhan merestui," sambung Atta.

Lebih lanjut, kepada Cinta, Atta juga mengaku menaruh rasa sayang dan cinta pada Aurel.

Padahal, ia menyebut selalu gengsi mengakui itu pada Aurel.

"Kakak sayang sama Kak Aurel enggak?," tanya Cinta.

"Ya harus dong," tutur Atta.

"Cinta juga?," sambung Cinta.

"Ya iya dong, masa enggak. Tapi aku gengsian bilang aku sayang, gengsi," beber Atta.

Namun, ekspresi Atta berubah saat Cinta menyinggung soal kendala yang dihadapi saat menjalin hubungan dengan Aurel.

Atta mengaku, selama ini kurang suka dengan Aurel yang kerap tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas.

Meskipun begitu, Atta mencoba selalu memahami itu.

"Sesuatu apa ya? Mungkin karena tahap perkenalan, berarti mungkin kenal satu sama lain dalemnya," ujar Atta.