Kemudian oleh MR, sepeda motor milik korban dijualnya di kawasan Tangga Buntung, Palembang dengan harga Rp 1,5 juta.
Uang penjualan itu diberikan kepada Rohmadon sebesar Rp 500.000.
"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp 500.000 saya kasih ke Rohmadon," ungkapnya.
Sementara itu, Rohmadon mengatakan, tidak ada niat untuk membunuh korban.
Namun, karena korban melawan ia terpaksa membunuhnya.
Kata Romadhon, ide pembegalan itu ia rencanakan setelah mendapatkan informasi dari MR.
Sambungnya, aksi tersebut terpaksa ia lakukan karena terlilit utang Rp 800.000 kepada koperasi.
"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya. Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaksa, "ungkapnya.
• Motif Adik Begal Kakak hingga Tewas, Tipu Korban hingga Sempat Bawa ke Rumah Sakit tapi Ditolak
Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menjelaskan, kedua pelaku ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga korban.
Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga berhasil menangkap kedua pelaku di kediamannya masing-masing.
Kata Suryadi, setelah melakukan aksinya.
Pelaku inisial MR sempat membawa korban ke rumah sakit usai dianiaya.
"Lalu diantar pulang ke rumah, karena dari rumah sakit menolak. Korban baru diketahui sekarat saat keluarganya keluar. Saat dibawa ke rumah sakit lagi meninggal," ungkap Suryadi.
Atas perbuatannya tersangka dikenakan pasal pasal 338 dan 365 KUHP tentang perampokan dan pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.
(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Modus Adik Begal Kakak hingga Tewas di Palembang"