Terkini Nasional

Ancaman Reshuffle dari Jokowi, Tjahjo Kumolo: Teken Kontraknya Bisa Satu Hari, Bisa Satu Tahun

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo dan Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar dalam acara Mata Najwa Trans7, Rabu (1/7/2020). Semua menteri di kabinet Indonesia Maju sedang mendapatkan ancaman reshuffle atau pencopotan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

TRIBUNWOW.COM - Semua menteri di kabinet Indonesia Maju sedang mendapatkan ancaman reshuffle atau pencopotan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu menyusul kemarahan dari Jokowi lantaran kecewa dengan kinerja para menteri pada beberapa waktu lalu.

Tidak terkecuali untuk Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).

Dilansir TribunWow.com, Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo mengaku siap kapan saja jika memang perlu untuk direshuffle.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung anggaran Kemenkes yang belum dipakai untuk penanganan Covid-19, dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Kamis (18/6/2020), ditayangkan Minggu (28/6/2020). (Capture YouTube Sekretariat Presiden)

M Qodari Sebut Ada 2 Lembaga yang Disinggung Jokowi dan Tak Dimunculkan, Najwa Shihab: BI dan OJK?

Dirinya menegaskan bahwa jabatannya sebagai menteri tidak lain hanya sebagai pembantu dari seorang presiden.

Maka dari itu, presiden mempunyai kewenangan untuk mencopot atau memberhentikan para menteri, yang disebut sebagai hak prerogatif.

Hal ini disampaikan dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (1/7/2020).

"Saya kira kita harus sepakat dulu, namanya menteri itu pembantu presiden, taken kontraknya bisa satu hari jadi menteri, bisa satu tahun jadi menteri, bisa lima tahun jadi menteri," ujar Tjahjo Kumolo.

"Siap-siap saja, kalau toh besok dicopot, saya dicopot ya harus siap," katanya.

Tjahjo Kumolo kemudian mengibaratkan kabinet seperti sebuah orkestra, ketika ada satu personil yang suaranya fals maka mau tidak mau harus diganti.

Ia juga mencontohkan pada sebuah tim sepak bola.

Dikatakannya bahwa ketika ada pemain di suatu posisi tertentu maka presiden sebagai pelatih berhak dan harus menggantinya.

Jokowi Ancam Reshuffle, M Qodari Sebut Peringatan untuk Parpol dan Singgung Menteri Titipan

"Bahwa ternyata orksestra beliau dari visi misi beliau oleh ada yang suaranya fals harus diganti," kata Tjahjo Kumolo.

"Kalau sepak bola back kirinya enggak pas, atau strikernya kurang keras, jadi saya kira teman-teman menteri harusnya punya sikap seperti itu ya sama," sambungnya.

Tidak hanya itu, mantan Menteri Dalam Negeri dan juga Plt Menkumham itu berharap kewenangan yang nantinya dipakai oleh Jokowi tidak ada sangkut pautnya dengan latar belakang partai.

Halaman
123