TRIBUNWOW.COM - Orangtua siswa yang gagal masuk sekolah negeri karena zonasi usia, Ratu Yunita angkat bicara.
Ratu Yunita menceritakan bahwa banyak siswa yang stress akibat aturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta yang baru itu.
Hal itu Ratu Yunita ungkapkan di acara Kompas Petang pada Selasa (30/6/2020).
• Minta Nadiem Makariem hingga Anies Baswedan Batalkan PPDB, KPAI: Anak Stress, Ada Coba Bunuh Diri
Mulanya, Ratu menceritakan bahwa anaknya ditolak suatu sekolah negeri setelah mendaftar melalui dua jalur.
Jalur itu adalah jalur afirmasi dan zonasi.
"Anak saya adalah penerima KJP, karena memang yatim di situ jalur afirmasi saya coba ternyata tidak nyangkut."
"Terus saya coba di jalur zonasi lagi-lagi tidak ada sama sekali," cerita Ratu.
Saat ditanya presenter apakah ia mau mendaftarkan lagi anaknya di sekolah negeri melalui jalur prestasi, Ratu justru berharap agar anaknya tidak stres.
Pasalnya, anaknya pernah berucap hampir tak mau lagi mendaftar di sekolah negeri.
"Mudah-mudahan anak saya tidak frustasi ya mas karena memang sekarang yang dia pikirkan."
"Dia berfikir begini kayaknya aku enggak mau daftar lagi deh Ma, kayaknya pasti hilang namanya," cerita Ratu.
• Polemik PPDB 2020, Mulai dari Kontroversi Batas Usia di DKI hingga Kekurangan Pendaftar di Jember
Ratu lalu menceritakan bahwa bukan hanya anaknya yang stress akibat aturan pemerintah itu.
Bahkan menurut pengakuannya ada anak yang sampai kabur hingga ingin bunuh diri.
"Bukan cuma anak saya, karena saya tidak mengatasnamakan anak saya, atas nama siswa didik di seluruh DKI."
"Karena banyak saya dapat informasi, saya dapat laporan percobaan bunuh diri, bahkan ada yang kabur sudah beberapa hari," katanya.