"Jadi masih banyak masyarakat itu yang meremehkan sekali khususnya menyangkut dengan masker."
"Saya pernah jalan di kampung-kampung itu dalam memberikan bantuan dari Hipakad ini saya melihat rumah-rumah yang berdempetan itu banyak warganya yang di luar tanpa mengenakan masker," cerita Priyo.
• Apa Alasan Wali Kota Surabaya Risma Tiba-tiba Sujud dan Nangis di Kaki Dokter Sudarsono?
Selain itu, Priyo turut menyentil 'jiwa Bonek' yang tetap dianut masyarakat Surabaya dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Priyo menyayangkan hal itu, karena Covid-19 menyangkut masalah nyawa orang.
"Ini yang sulit untuk dilakukan itu, lagian masyarakatnya Surabaya itu yang selalu mengambil istilah Bonek itu jadi kesannya itu ya meremehkan, ya agak memberanikan mungkin ada sok beraninya melawan."
"Padahal kita ini satu hal yang harus diperhatikan sungguh-sungguh karena ini menyangkut nyawa," sentilnya.
Sehingga, kemarahan Risma selama ini percuma jika tak sampai kepada masyarakat.
"Jadi kita lihat juga Bu Risma yang teriak-teriak itu enggak cukup kalau di tempat Bu Risma saja," katanya.
Ia menambahkan, kesadaran masyarakat untuk menghadapi Virus Corona di Surabaya tidak cukup.
• Dengar Keluhan RS Corona di Surabaya Overload, Risma Sujud dan Menangis di Kaki Dokter
Pasalnya, masyarakat Surabaya dinilai meremehkan penyakit ini.
"Ya perlu kesadaran masyarakatpun itu enggak bisa juga pompa, kita ikuti secara langsung karena apa ya itu diremehkannya itu."
"Mereka yang sepertinya menganggap hal ini penting atau serius, padahal ini sangat-sangat serius karena ini menyangkut nyawa," ucapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:22:
Dokter Tirta Singgung 'Nyali Bonek'
Dokter relawan sekaligus influencer dr Tirta Mandira Hudhi menanggapi banyaknya warga yang masih sulit membiasakan diri memakai masker.