Terkini Nasional

Yunarto Wijaya Sebut Ada 3 Kemungkinan dari Kemarahan Jokowi pada Menterinya dan Terkait Reshuffle

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan tanggapan terkait kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebut ada tiga kemungkinan.

Sedangkan kemungkinan terakhir menurut Yunarto adalah bahwa Jokowi sebenarnya sudah mengambil keputusan untuk mereshuffle menterinya.

Namun hal itu belum diumumkan ke publik.

Menurut Yunarto alasannya adalah untuk memastikan bahwa kondisi politik ataupun masyarakat sudah bisa menerima.

"Tetapi bisa juga yang paling keras bahwa keputusan sudah diambil kalau kita bicara mengenai reshuffle."

"Tetapi kemudian dibutuhkan prakondisi yang bisa menjelaskan termasuk di antaranya bagaimana video yang ada kemarin, sehingga kemudian ketika reshuffle betul-betul terjadi tidak terjadi kekagetan," pungkasnya.

Analisa Pakar Semiotika soal Kemarahan Jokowi: Saya Terbawa Juga Ekspresinya Extraordinary

Simak videonya mulai menit ke- 0.44

Yakini akan Ada Reshuffle, Analis Politik: Jokowi Ini 'Kerasukan' Rakyat

Analis Politik Hendri Satrio mengaku menyakini akan ada reshuffle atau perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, Hendri juga mengatakan ada kemungkinan lain selain reshuffle yakni penyegaran dengan menggeser tugas para menteri.

Hal ini disampaikan Hendri dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Minggu (29/6/2020).

"Saya yakinnya begitu (adanya reshuffle), walaupun tidak banyak kelihatannya," ujar Hendri.

"Lebih tepat dianggap sebuah penyegaran mungkin nanti, ada beberapa yang digeser sana-sini, ada beberapa mungkin yang diganti," sambungnya.

Hendri kemudian menanggapi sikap kemarahan yang ditunjukkan Jokowi di depan para menteri saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).

Menurutnya, Jokowi pada waktu itu memang benar-benar merasa marah, khususnya terhadap anak buahnya yang dianggap kinerjanya biasa-biasa saja padahal negara sedang mengalami krisis.

• Sebut Kinerja Menteri Biasa-biasa Saja saat Krisis, Jokowi: Kalau Perlu Perpu-Perpres Saya Keluarkan

Halaman
123