Terkini Daerah

DPRD Sultra Ragukan Keahlian 152 TKA Asal China di Kendari, Sebut Tak Ada Data Keahlian Kerja

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Abdurrahman Shaleh dalam acara KABAR PAGI tvOneNews, Kamis (25/6/2020). Abdurrahman meragukan kemampuan ratusan TKA asal China yang masuk ke Kendari.

Demonstran berasal dari berbagai elemen, mulai dari mahasiswa, organisasi kepemudaan hingga anggota DPRD Sultra Fraksi PKS Sudirman.

Sudirman meragukan status ratusan TKA asal China itu yang disebut-sebut sebagai tenaga ahli.

"Katanya tenaga ahli, tapi faktanya pegang sekopang (sekop) dan angkat galon juga campur-campur pasir," teriak Sudirman dalam orasinya.

Bantah Para TKA China Pakai Visa Kunjungan

PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) bersikukuh menegaskan bahwa ratusan TKA asal China yang didatangkan ke Kendari adalah tenaga ahli.

Ia mengatakan ratusan TKA tersebut resmi menggunakan visa kerja dan membantah bahwa ada yang datang menggunakan visa kunjungan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh External Affair Manager PT VDNI Indrayanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/6/2020).

“Mereka, 500 TKA China adalah tenaga ahli, yang sudah mendapatkan dokumen Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dari Kemenaker, persetujuan telex visa dari Dirjen Imigrasi, dan menggunakan visa 312 atau visa kerja dan bukan 211 visa kunjungan seperti yang dituduhkan,” terangnya.

Rencananya nanti 500 TKA asal China itu akan didatangkan secara bertahap.

Ratusan tenaga ahli tersebut nantinya ditugaskan untuk memasang alat yang digunakan untuk pengerjaan smelter.

Setelah alat siap beropreasi, staf yang mengopreasikan laat tersebut nantinya adalah para tenaga kerja Indonesia yang disekolahkan oleh perusahaan ke China.

“Mereka itu tenaga kontraktor dari China yang punya skill tersendiri. Mereka ini juga yang akan memberi petunjuk tentang bagaimana mengoperasikan dan bagaimana menghemat listrik,” ujar Indrayanto.

Indrayanto menambahkan, ratusan TKA China itu akan kembali apabila alat-alat smelter sudah terpasang dan siap beroperasi.

"Nantinya, 500 TKA ini akan kembali setelah 3 bulan, paling lama 6 bulan, sesudah selesai pemasangan alatnya,” terangnya.

Sebut China Manfaatkan Pandemi Covid-19 untuk Lebarkan Kekuasaan, Pakar: Proyek One Belt, One Road

Simak video selengkapnya mulai menit ke-1.40:

(TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Tiga TKI Tersesat dan Hilang di Hutan Perbatasan Malaysia, Terakhir Kontak Keluarga 13 April" dan "500 TKA China Datang ke Sultra, PT VDNI: Gunakan Visa Kerja, Mereka Tenaga Ahli"