Terkini Nasional

Reaksi Arya Sinulingga saat Didebat Adian Napitupulu soal Eksperimen BUMN, Tak Mampu Tahan Tawa

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reaksi Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga saat berdebat dengan politisi PDIP Adian Napitupulu, dalam acara Satu Meja, Rabu (24/6/2020).

TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga tidak mampu menahan tawanya saat berdebat dengan politisi PDIP Adian Napitupulu.

Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak dalam tayangan Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (24/6/2020).

Dalam tayangan itu, Adian Napitupulu menyoroti bagaimana pemilihan stafus milenial BUMN disebut sebagai langkah eksperimental.

Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga tertawa saat Politisi PDIP Adian Napitupulu membahas stafsus milenial, dalam acara Satu Meja, Rabu (24/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Adian Napitupulu Beberkan Utang BUMN Rp 5 Ribu Triliun, Arya Sinulingga: Jauh Nih dari Kenyataan

Ungkapan itu menyusul pengangkatan co-founder Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid menjadi Direktur Digital PT Telkom.

Arya Sinulingga kemudian meluruskan pernyataan 'eksperimental' yang sempat muncul sebelumnya.

"Dalam arti bukan eksperimental seperti apa, tapi lebih kepada kita harus bikin sesuatu, kita coba orang yang memang mampu," jelas Arya Sinulingga.

Adian segera membantah.

"Enggak bisa coba-coba, Arya," sanggah Adian Napitupulu.

Arya menjelaskan pemilihan staf milenial tersebut adalah sebagai terobosan bisnis.

Hal itu dilakukan setelah melihat perkembangan PT Telkom.

"Bisnis itu bahwa ketika kita mentok di situ terus, kita harus trial yang baru," papar Arya.

"Ketika kita lihat Telkom ini begitu terus, maka kita lakukan sesuatu yang baru. Kita trial sesuatu yang baru, kalau enggak kita mentok terus," ungkapnya.

Arya menilai pemilihan Muhammad Fajrin Rasyid tidak berisiko.

Seperti diketahui, Fajrin telah berpengalaman selama 10 tahun saat menjabat sebagai Presiden Bukalapak.

"Enggak, karena yang kita ambil sudah punya pengalaman," tegas Arya.

Dana Talangan BUMN Rp 19,65 Triliun Harus Dikembalikan, Kemenkeu: Jangan Hanya Dipakai untuk Utang

Adian kembali mendebat pernyataan Arya.

Ia menyoroti pernyataan 'eksperimen' yang digunakan untuk menyebut pengangkatan direktur muda tersebut.

"Begini, dia ambil yang sudah pengalaman, dia taruh di sini. Setelah itu dia bicara, 'Kami sedang eksperimen'," jelas Adian.

Arya kembali mencoba menjawab, tetapi segera dipotong Adian.

"Sebentar, Arya. Jangan begitu," potong Adian Napitupulu.

Mendengar Adian, Arya tidak mampu menahan tawanya sampai menopangkan dagu.

Adian kemudian menyoroti bagaimana komunikasi dalam BUMN sering tidak sesuai.

"Ini yang saya bilang antara tindakan dan perbuatan kalian rata-rata tidak pernah sama dari level atas," kata politisi PDIP tersebut.

"Ini ada apa?" tanya Adian.

Arya kembali berusaha membantah.

"Salah," jawab Arya Sinulingga.

"Yuk, kita hormati kata-kata kita. Siapa lagi yang menghormati kata-kata yang kita keluarkan selain daripada kita yang mengucapkan," balas Adian.

Tanggapi Polemik Kenaikan Listrik, Pengamat Kebijakan Publik: BUMN-nya PLN Lain dengan BUMN-nya BRI

Lihat videonya mulai menit 5:30

Komisi VI: Dari Dulu BUMN Jadi Tempat Titipkan Orang

Anggota Komisi VI DPR RI, Mukhtarudin menilai kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu banyak dicampuri.

Hal itu disampaikan Mukhtarudin untuk menanggapi politisi Adian Napitupulu yang menulis surat terbuka tentang kritik terhadap pemilihan jajaran direksi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Politisi PDIP itu juga menyoroti penggunaan dala talangan yang dikucurkan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada BUMN. 

• Imbau Pejabat Tak Bandel hingga Berani Korupsi terutama Dana Corona, Jokowi: Silakan Digigit Keras

Dilansir TribunWow.com, Mukhtarudin menanggapi hal tersebut dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (15/6/2020).

Awalnya, ia meminta agar jangan terlalu banyak pihak yang ikut campur dalam keputusan Erick Thohir.

"Tolong juga bahwa Erick ini jangan terlalu direcoki dengan hal-hal titipan yang membuat Erick tidak bisa bekerja secara profesional untuk memperbaiki BUMN," kata Mukhtarudin.

"Karena salah satu yang paling penting adalah bagaimana penentuan direksi, komisaris," jelasnya.

Ia menilai pemilihan jajaran direksi dan komisaris harus benar-benar bijak dan memiliki kriteria tertentu.

"Segala itu harus benar-benar mencari orang yang punya kapabilitas, integritas, dan jiwa enterpreneur untuk memperbaiki BUMN," tegas Mukhtarudin.

Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtarudin menanggapi kritik Adian Napitupulu tentang BUMN, dalam Sapa Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Mukhtarudin kemudian menjelaskan maksud ucapan sebelumnya tentang banyak pihak yang berusaha ikut campur dalam keputusan Erick Thohir.

Menurut dia, BUMN menjadi tempat mempekerjakan orang yang dinilai sudah tidak produktif bagi pemerintah.

"Apakah ada hubungannya begitu antara bagaimana Anda tadi ada saja pihak-pihak yang mengrecoki menteri BUMN dan pernyataan Anda berikutnya tadi penentuan Komisaris Direktur itu harus sangat-sangat bijak, kenapa Anda melihatnya ke sana?" tanya pembawa acara.

"Saya kira bukan rahasia umum lagi. Masalah BUMN ini dari dulu jadi tempat menitipkan orang-orang," ungkap Mukhtarudin.

"Yang sudah tidak produktif, di pemerintah titipkan ke sana. Itu fakta," paparnya.

Ia meminta Erick Thohir benar-benar dapat melakukan pembenahan di BUMN.

"Ke depan Erick sebagai Menteri BUMN benahi bentul-betul secara profesional," kata Mukhtarudin.

"Agar BUMN ini untung, jangan salah menempatkan orang. Harus punya kapabilitas, kapasitas, integritas, dan jiwa enterpreneur," tambahnya.

Ia menambahkan BUMN harus menghasilkan keuntungan bagi negara.

"BUMN ini bisnis. Bisnis kita harus untung," tegas Mukhtarudin. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)