TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait polemik dari program pemerintah, yakni Kartu Pra Kerja.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung mengatakan sudah menduga dari awal ada perencanaan tindakan korupsi Kartu Pra Kerja.
Hal ini disampaikannya dalam tayangan YouTube pribadinya, Rocky Gerung Official, Selasa (23/6/2020) saat diwawancarai oleh Hersubeno Arief.
• Rocky Gerung Tanggapi Penyerangan terhadap Bintang Emon terkait Kasus Novel: Buzzer Harusnya Tertawa
• Ekonom INDEF Sebut Kartu Prakerja Abal-abal dan Ungkap Ucapan Sri Mulyani yang Membuatnya Syok
Mulanya Hersubeno membacakan poin-poin yang dipermasalahkan dan dicurigai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di antaranya adalah dimulai dari tahap pendaftaran, kerja sama dengan platform digital hingga pada materi pelatihannya.
Itu artinya bisa dikatakan seluruh serangkaian Kartu Pra Kerja tidak ada yang benar.
"Saya bacakan poin-poin yang disebut oleh KPK, jadi surat KPK ini bahwa dia menemukan masalah dalam tahap pendaftaran peserta, kemitraan dengan platform digital hingga materi pelatihan," ujar Hersubeno membacakan surat dari KPK.
"Jadi bayangin, jadi mulai dari proses awal sampai di ujungnya semuanya bermasalah."
Kemudian menyinggung pendaftaran peserta pelatihan, Hersubeno mengatakan tidak sesuai peruntukannya.
Dikatakannya bahwa sebagian besar perserta yang ditampung dalam kartu pra kerja ternyata bukan merupakan peserta yang disasar oleh Kementerian Tenaga Kerja.
Dari 1,7 juta peserta yang disasar oleh Kemenaker, hanya 143 ribu yang berhasil ditampung dalam kartu pra kerja.
Artinya banyak peserta yang tidak tepat sasaran dari kuota total sebanyak 9 juta.
• Bayangkan Diri Jadi Presiden, Jawaban Rocky Gerung Buat UAS Tertawa: Pertama Saya Beli Pempek
"Kalau yang disasar oleh Kementerian Tenaga Kerja itu kan ada 1,7 juta pendaftar," kata Hersubeno.
"Tapi yang ditampung oleh kartu pra kerja itu hanya 143 ribu dari 9 juta," jelasnya.
"Artinya ada 9 juta kurang 143 ribu yang tidak tepat sasaran."