Selain itu, terjadi pula pembacokan yang menewaskan seorang anak buah Nus Kei berinisial ER di kawasan Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada hari yang sama.
Yusri menyebutkan awal mula konflik terjadi karena masalah internal keluarga.
"Ini sebenarnya masalah pribadi berdua antara John Kei dengan Nus Kei," jelas Yusri Yunus.
"Ini masalah pribadi yang tidak seharusnya membawa kelompok," katanya.
Dari pemeriksaan, Yusri mengungkapkan Nus Kei sempat berinisiatif menyelesaikan masalah pribadi dengan John Kei.
Seperti diketahui, ada dugaan pembagian hasil penjualan tanah yang tidak rata menjadi penyebab kegeraman John Kei.
"Tetapi di satu sisi memang hasil pemeriksaan yang kita lakukan dan beberapa bukti yang kita buka, sempat Nus Kei sudah menyampaikan kepada John Kei melalui WhatsApp pribadinya," ungkap Yusri.
Nus Kei sempat ingin menemui John Kei secara pribadi untuk membahas konflik keluarga tersebut.
Meskipun begitu, akhirnya John Kei memilih menyelesaikan konflik itu dengan menyerang anak buah Nus Kei.
"Bahwa minta kepada John Kei, 'Kita menyelesaikan saja secara berdua. Kita ketemu saja berdua, tidak usah membawa kelompok kita. Jangan libatkan kelompok kita'," papar Yusri.
"Tapi inilah yang terjadi," lanjutnya.
• Susun Rencana Serangan di Green Lake, John Kei Bagi Tugas Komplotan Jadi 2 Tim: Sasarannya Nus Kei
Dalam tayangan yang sama, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Arthur Josias Simon menanggapi kasus premanisme tersebut.
Ia mengomentari bagaimana masalah pribadi dapat berujung percekcokan dua kelompok.
"Saya melihat terkait motif yang berawal dari masalah pribadi, kemudian bisa berkembang menjadi masalah kelompok," kata Arthur melalui sambungan telepon.
Ia membenarkan masalah seperti perebutan properti bisa memicu konflik.
Arthur menduga ada kaitan konflik pribadi dengan kelompok yang kerap melakukan tindakan kriminal.
"Tetapi karena masalah pribadi ini latar belakangnya terkait dengan kelompok-kelompok yang kita kenal legal dan melakukan aktivitas kriminal, sehingga kita melihat ada kaitannya," papar Arthur. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)