Virus Corona

Klaim Berjasa Tekan Penyebaran Virus Corona di Perbatasan, Trump Kunjungi Arizona di Tengah Pandemi

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Donald Trump tengah memberikan pidato di depan para pendukungnya saat menggelar kampanye di Tulsa, Oklahoma, Amerika Seikat, Sabtu (20/6/2020). Trump menyebut Virus Corona sebagai 'Kungflu' dan 'China Virus'.

“Meskipun ada perbaikan, pagar baru tersebut sudah dilanggar dan dipanjat, dan imigran masih ada. Bahkan, pada 2019, pemerintah menyatakan jumlah orang yang menghindari deteksi di perbatasan sebenarnya justru meningkat,” imbuhnya.

Trump, yang mengupayakan pemilihan ulang pada November, mengklaim pada Selasa (24/6/2020), sepanjang 500 mil (hampir 760 km) tembok perbatasan akan dapat diselesaikan pada akhir tahun ini.  

Pemerintah AS mengatakan 338 kilometer pembangunan telah dilakukan di sepanjang perbatasan sejak Januari 2017.

Menurut Trump, jika bukan karena tindakan pemerintahannya dan tembok yang diperkuat, penyebaran Virus Corona akan jauh lebih buruk di Amerika Serikat.

"Dengan menggunakan otoritas kesehatan masyarakat darurat kami, kami mencegah bencana Virus Corona di perbatasan selatan, mematikan penyelundupan manusia dan dengan cepat mengembalikan para pelintas," kata Trump.

"Tanpa langkah-langkah kesehatan masyarakat ini, perbatasan selatan akan menjadi pusat penularan virus secara global," lanjutnya.

Menurut data yang dirilis pada hari Selasa, tiga negara bagian yang berbatasan dengan Meksiko yaitu Arizona, California dan Texas, termasuk dalam negara yang melaporkan jumlah rawat inap Virus Corona terbanyak sejak pandemi dimulai.

Negara bagian lainnya adalah Arkansas, Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Tennessee.

Para pejabat kesehatan mengatakan lebih dari 800 kematian akibat Virus Corona dilaporkan di negara-negara tersebut. (TribunWow.com)