Terkini Internasional

Sosok 5 Tentara India yang Tewas Dalam Bentrok Perbatasan, Keluarga Bangga Anaknya Gugur Bela Negara

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perbatasan negara India dan China, di dekat sektor Naku La di Sikkim, lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut di kawasan Himalaya. Pada Sabtu 9 Mei 2020 terjadi ketegangan hingga terjadi baku hantam antara tentara India dan China.

"Ketika dia datang pada bulan Februari, dia mengatakan bahwa dia akan pulang segera setelah ayahnya dijadwalkan menjalani operasi jantung. Dia sekarang ditempatkan di Leh. Tetapi sekarang dia tidak akan pernah kembali," ucap Meenu sambil terisak.

Meski tragedi tersebut telah meninggalkan luka bagi keluarga, namun Sudhir Kumar mengatakan tetap bangga akan putranya.

"Kami tidak punya dendam terhadap pemerintah," kata Sudhir.

"Sebaliknya, kami bangga bahwa putra saya telah dikorbankan untuk melayani negara. Apa yang bisa lebih besar dari itu?," ungkapnya.

Bentrok Bersenjatakan Kayu dan Batu, Berikut Alasan Tentara India dan China Tak Pakai Alat Militer

Dari Citra Satelit, Terungkap Pergerakan Tentara China di Perbatasan India, Diduga Bendung Sungai

2. Kundan Kumar Yadav

Kundan Kumar meninggalkan seorang istri dan dua anak kecil, berusia enam dan empat tahun.

Ayah Kundan, Niminder Yadav adalah seorang petani yang berprofesi sebagai petani, tetapi empat anggota keluarganya adalah tentara.

"Sekitar jam 10 malam, ada telepon yang memberi tahu kami tentang kematiannya," kata Niminder.

Keluarga mengatakan bahwa Kundan telah menghubungi mereka hanya berselang empat hari yang lalu.

Keluarga terakhir melihatnya pada Februari, ketika dia datang untuk menghadiri Mundan putranya, sebuah ritual Hindu yang merayakan ketika pertama kali kepala seorang anak dicukur.

"Kami bangga dengan kemartirannya. Kami bangga bahwa seorang saudara dari antara kami telah menyinari desa kami," kata Praveen Anand, seorang pemimpin setempat.

3. Sunil Kumar

Sunil Kumar, dari distrik Patna Bihar bergabung dengan tentara pada tahun 2002.

Ia gugur dengan meninggalkan seorang istri dan tiga anak, serta keluarga besar lainnya.

Saudaranya, Anil Kumar, menuntut agar pemerintah menjaga keluarga Sunil.

Halaman
123