TRIBUNWOW.COM - Bentrokan pecah antara sekelompok pengemudi ojek online (ojol) melawan sejumlah orang yang diduga debt collector atau penagih utang.
Kericuhan itu terjadi di Kawasan Monumen Bambu Runcing, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/6/2020) lalu.
Bentrok diduga terjadi karena permasalahan relaksasi kredit selama pandemi Virus Corona (Covid-19).
• UPDATE Kasus Pejabat Kominfo NTT Tabrak Driver Ojol dan Bocah SD, Ternyata Tak Punya SIM
• Pidato Lengkap Jokowi soal Listrik Gratis hingga Keringanan Pembayaran Kredit bagi Pekerja Informal
Dikutip TribunWow.com dari SURYA.co.id, Jumat (19/6/2020), komunitas ojol yang terlibat bentrok adalah para pengemudi ojol yang tergabung dalam komunitas Bamboe Runcing.
Humas Bamboe Runcing, David Walalangi mengatakan pada awalnya para pengemudi ojol hendak mengurus fasilitas keringanan cicilan.
Beberapa pengemudi ojol kemudian mendatangi kantor leasing di Jalan Taman Ais Nasution (depan monumen Bambu Runcing Surabaya) untuk mengurus keringanan yang didapat selama masa pandemi Covid-19.
"Awalnya para driver online ingin menanyakkan program keringanan cicilan kendaraan," kata David, Kamis (18/6/2020).
Kemudian selang beberapa saat ketika seseorang dari pihak ojol bertanya, ada sekelompok debt collector yang ikut maju.
"Entah apa pemicunya, tiba-tiba saat teman-teman ini bertanya, ada sekelompok debt collector ini juga ikut maju," ujar David.
Cekcok pun terjadi antara kedua belah pihak yang semakin memanas hingga konflik pecah.
"Sehingga terjadi cekcok dan berujung ke penyerangan terhadap teman-teman driver online," kata David.
David lalu mengungkit kebijakan yang pernah dikeluarkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tentang debt collector.
"Yang kami sayangkan. Kenapa ada debt collector ini. Harusnya kan sudah tidak ada seusai perintah Pak Presiden," terang David.
Bentrokan itu melukai tiga orang driver ojol yang kemudian dirawat di Rumah Sakit Adi Husada Surabaya.
"Bisa lihat sendiri, ada yang bawa kayu. Batu. Teman kami driver ojek online alami luka dan dirawat di RS Adi Husada Surabaya," ungkap David.
Pihak kepolisian mengatakan kasus bentrok itu terjadi karena debitur dan kreditur tidak sepakat satu sama lain.
• VIRAL Pegawai Pesta Miras di Kantor Kades Digerebek Warga, Perekam: Ini Minum seusai Pembagian BLT
Kapolsek Genteng, AKP Anggi Ibrahim Saputra mengatakan di saat para driver ojol meminta keringanan di kantor leasing, di luar kantor sudah ramai berkumpul debt collector.
"Kan ada lima debitur menanyakan proram relaksasi. Kebetulan itu driver ojek online," kata Anggi.
"Awalnya pengajuan itu tidak ada kata sepakat antara kreditur dan debitur. Sehingga diminta untuk kembali lagi nantinya akan diproses pengajuan ke pusat lagi. Sudah clear."
"Tetapi di luar ternyata sudah banyak massa debt collector sehingga terjadi adu mulut," kata Anggi saat dikonfirmasi," lanjutnya.
Atas terlukanya tiga pengemudi ojol akibat bentrok, humas Bamboe Runcing berencana membawa kasus kericuhan tersebut ke ranah hukum.
"Kami ini bikin laporan, ini kami lagi visum dan didampingi anggota dari Polrestabes Surabaya," tegas David. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari surya.co.id dengan judul Pemicu Keributan Puluhan Driver Ojol dengan Sejumlah Orang di Surabaya terkait Cicilan Kendaraan dan Kericuhan Antara Driver Ojol dan Sejumlah Orang di Surabaya Berujung Laporan Polisi