Ia membandingkan dengan dirinya yang juga kerap tampil di publik.
"Kurang apa seorang Ali Mochtar yang segala bentuk jenis binatang melekat pada diri saya?" tanya Ali.
Menurut Ali, wajar bagi seorang pengkritik untuk mendapat kritik balik.
Ia menilai hal tersebut lazim terjadi dalam proses demokrasi.
"Saya harus siap ketika di ruang publik. Ketika siap untuk bisa melakukan pembelaan, siap untuk mengkritik, maka kita juga harus siap untuk dikritik," jelasnya.
"Itu bukan hal yang baru bagi proses demokrasi di tanah air," tambah Ali Ngabalin.
Diketahui sejumlah akun yang menyerang Bintang Emon di Twitter adalah @LintangHanita, @Tiara616xxx, dan @LiarAngsa.
Akun-akun tersebut adalah akun anonim yang baru saja dibuat, sehingga diduga bukan orang asli.
Muncul pula dugaan akun-akun tersebut sengaja dibuat untuk menyerang Bintang Emon.
• Novel Baswedan Sebut 2 Dakwaan atas Kasusnya Palsu: Dengan Bukti Mengada-ada Lebih Bagus Dilepas
Meskipun begitu, ketika dibuka kembali ketiga akun ini sudah di-suspend oleh pihak Twitter.
Menanggapi hal itu, Ali Ngabalin kembali menegaskan Bintang Emon sendiri harus siap menerima kritik balik.
"Itu yang saya bilang bahwa dalam bentuk apapun harus siap. Siap mengkritik dan siap dikritik," tegasnya.
Ia mengaku sikap kritis Bintang Emon patut diapresiasi.
"Pada prinsipnya saya memberikan apresiasi yang luar biasa," papar Ali.
Ali kemudian menyinggung kritik Bintang Emon lebih fokus pada tuntutan terhadap pelaku penyerang Novel Baswedan.
"Artinya dalam beberapa diksi yang dipakai itu terkait dengan penuntutan jaksa penuntut umum," katanya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)