Kasus Novel Baswedan

Tak Terima Disebut Penanganan Matanya Salah, Novel Baswedan: Dokter yang Tangani Terbaik di Dunia

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik KPK Novel Baswedan dalam acara Mata Najwa, Rabu (17/6/2020). Dirinya memberikan tanggapan terkait adanya pledoi yang mengatakan bahwa kerusakan matanya karena kesalahan penanganan.

TRIBUNWOW.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan memberikan tanggapan terkait adanya pledoi yang mengatakan bahwa kerusakan pada indera penglihatannya disebabkan karena kesalahan dalam penanganan.

Novel Baswedan terpaksa kehilangan mata sebelah kiri akibat penyiraman air keras terhadap dirinya.

Dilansir TribunWow.com, Novel Baswedan lantas memberikan bantahan atas pledoi yang mengatakan bahwa bukan semata-mata disebabkan karena penyiraman air keras.

Presenter Najwa Shihab saat bertanya yang kurang dari sikap Jokowi terhadap kasus Novel Baswedan, dalam acara Mata Najwa, Rabu (17/6/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

Novel Baswedan Sebut 2 Dakwaan atas Kasusnya Palsu: Dengan Bukti Mengada-ada Lebih Bagus Dilepas

Merasa tidak terima, Novel mempertanyakan bukti apa yang mendasari munculnya pembelaan seperti itu yang dinilai justru mengada-ada.

Tak hanya itu, Novel juga menegaskan bahwa dokter yang menangani dirinya mempunyai rating terbaik di dunia.

Hal ini disampaikan dalam acara Mata Najwa yang tayang di kanal Youtube Najwa Shihab, Rabu (17/6/2020).

"Terkait dengan luka beratnya yang dikatakan bahwa itu karena salah penanganan yang dimaksud yang mana."

"Apakah kata-kata dari kuasa hukum terdakwa ini berbasis pada ilmu pengetahuan?," tanya Novel.

Novel kemudian memang mengakui bahwa yang dokter yang menanganinya adalah manusia yang tentunya masih mempunyai kelebihan maupun kekurangannya.

Termasuk juga ketika menjalani penganan lebih lanjut di Singapura.

Meski begitu, menurutnya, saat di Singapura ditangani langsung oleh dokter khusus kornea yang mempunyai reputasi atau rating terbaik.

Klarifikasi Kasus Burung Walet, Novel Mengaku Pernah Diancam Sebelumnya: Saya Korban Rekayasa

"Karena yang menangani saya di Indonesia terlepas dari segala kelebihan dan kekuarangannya itu manusiawi," kata Novel.

"Ketika saya diproses untuk penanganan lebih lanjut di Singapura disampaikan bawah secara umum prosesnya baik," lanjutnya.

"Dan dokter mata yang menangani saya adalah dokter kornea yang ratingnya terbaik di dunia," terang Novel.

Atas dasar itulah, Novel mempertanyakan munculnya pembelaan yang tidak masuk akal tersebut dari kuasa hukum terdakwa.

Halaman
123