Mendi dan keluarga mengaku tidak tahu secara pasti apa pekerjaan sang kakak di Surabaya, namun mereka tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut selama ini.
"Enggak tahu aku," kata Mendi.
Ia kemudian menuturkan bertemu dengan sang kakak pada pekan lalu, saat MO menjeguk ibunya, Suhartiningsih (53) yang sedang sakit.
MO juga sempat menitipkan uang untuk ibunya tersebut dan tinggal sementara waktu untuk melepas kangen.
"Kalau saya terakhir ketemu kakak, Kamis (11/6/2020), saat dia pesan makanan, gak ada yang aneh. Kalau ketemu saya hari kamis, Cash on Delivery (COD) makanan beku di HR Muhammad," tuturnya.
• Mayat Wanita Dalam Kardus Ternyata Terapis, Korban Ditusuk dan Sempat Dibakar dengan Kompor Portable
Kekasih MO Syok dan Menangis di Kaki Sang Ibu
Tak kuasa mendengar kabar kekasihnya meninggal secara mengenaskan, Steni (30) menangis meratapi kepergian pacarnya tersebut.
Steni yang mendapat kabar duka tersebut dari ibu sang pacar, Suhartiningsih (53), tak sanggup menahan emosinya.
Ia mendatangi rumah MO (33), kekasihnya tersebut dan bersimpuh di kaki ibunda sang pacar sambil menangis sejadi-jadinya.
Dilansir Surya.co.id, Rabu (17/6/2020), kejadian itu disaksikan oleh tetangga Suhartiningsih, Hariati, yang merasa sedih dan terharu melihat adegan tersebut.
Ia menuturkan bahwa ibu korban yang mendapat kabar kematian sang anak dari anggota Polrestabes Surabaya langsung mengabari Steni.
Syok atas kabar tersebut, Steni langsung pergi ke rumah Suhartiningsih dan menemui ibu tersebut.
Terbawa perasaan, Steni langsung lemas saat memasuki rumah dan bersimpuh di kaki ibunda kekasihnya tersebut.
Ia tak menyangka kekasih yang selama ini dalam kondisi baik-baik saja, ditemukan tewas secara mengenaskan.
Tak tega membayangkan perasaan sang pacar saat mengalami pembunuhan, Steni langsung menangis hingga membuat semua yang menyaksikan merasa teiriris.