M dibunuh karena pelanggannya tak cocok ketika negosiasi pijat plus-plus.
"Ketika mau melayani plus-plus tak cocok tarif (tarif pijat plus-plus, red) sehingga terjadi cekcok berujung pembunuhan tersebut," kata Sudamiran, Rabu (17/6/2020).
Hasil olah TKP, di tubuh M terdapat beberapa luka tusuk dan sayatan benda tajam.
"Empat luka di leher bawah telinga, akibat benda tajam,
Kemudian luka jari tangan kiri benda tajam dan telapak kaki kanan luka bakar," tambah Sudamiran. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Pengakuan Mahasiswa Pembunuh Terapis Pijat Plus-Plus: Dia Minta Tambahan Rp 300 Ribu".