Menurut kesaksian warga sekitar, Reni Agustiawan, jasad wanita tersebut ditemukan di dalam kardus besar bekas wadah kulkas.
Sementara di sekitarnya banyak berceceran darah yang mulai mengering.
"Di dalam kamar itu. Darahnya banyak, masih pakai pakaian, belum di evakuasi," kata Reni, Rabu (17/6/2020).
Ia menuturkan bahwa korban terlihat berlumuran darah dengan luka semacam bekas tusukan di lehernya.
"Mungkin itu penyebab, darahnya banyak keluar, di bagian leher, kena pisau," lanjut Reni.
Ia dan warga sekitar baru mengetahui adanya penemuan mayat tersebut pada pagi hari.
"Barusan aja kami tahu, jam 09.00 WIB," ujarnya.
MO yang bekerja sebagai terapis, saat itu tengah memenuhi panggilan dari kliennya, YF (20).
Namun karena adanya ketidak cocokan tarif layanan, keduanya bertengkar dan memicu YF untuk nekat menganiaya MO.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran menuturkan bahwa wanita tersebut meninggal karena sengaja dibunuh.
"Korban tukang pijat panggilan ( terapis panggilan)," terang Sudamiran.
"Ketika mau melayani plus-plus tidak cocok tarif sehingga terjadi cekcok berujung pembunuhan tersebut," lanjutnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa wanita tersebut meninggal karena ditusuk menggunakan benda tajam.
"Empat luka di leher bawah telinga, akibat benda tajam. Kemudian luka jari tangan kiri benda tajam dan telapak kaki kanan luka bakar," tutur Sudamiran.
Sementara itu, Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo mengungkapkan adanya luka bakar di kaki korban.