Lebih lanjut, pihak tersebut adalah para masyarakat umum, termasuk tokoh-tokoh publik figur yang mendukung Bintang Emon.
Menurutnya, kondisi seperti itu menggambarkan rasa solidaritas, baik secara profesi ataupun memang secara umum.
"Tetapi ini adalah kaya publik secara umum, di situ kan ada tokoh-tokoh publik figur, misalnya seperti Panji (Pragiwaksono), Awkarin dan yang lain-lain," jelasnya.
"Mereka punya base-basenya sendiri dan mereka merasa ini ada semacam solidaritas dan saling membantu," imbuh Ismail.
Ismail kemudian mengatakan bahwa jaringan percakapan di media sosial tidak hanya diwarni permasalahan antara dua kelompok beda kepentingan, melainkan banyak netizen yang mempunyai pemikiran yang positif.
"Ini yang saya lihat ada sisi positifnya itu adalah ternyata jaringan percakapan di media sosial tidak melulu diwarnai hanya dua kubu ini saja," ungkapnya.
"Ternyata banyak sekali dan jauh lebih besar netizen yang mereka kreatif," pungkasnya.
• Ragukan Alasan Dendam Pribadi Penyerang Novel Baswedan, Haris Azhar: Pengadilan Ini Simbolisasi
Simak videonya mulai menit ke-12.25:
Pakar Komunikasi Minta Bintang Emon Laporkan Kasusnya
Pakar Komunikasi Prof. Henri Subiakto buka suara terkait kasus Novel Baswedan yang sudah merembet ke komika Bintang Emon.
Bintang Emon menjadi sasaran serangan setelah menyuarakan kritik dengan gaya stand-up comedinya.
Dilansir TribunWow.com, Henri menyarankan supaya Bintang Emon melaporkan soal serangan yang menimpa dirinya.
Menurut Henri, akan banyak pihak-pihak yang dirugikan andai Bintang Emon hanya mendiamkannya saja.
Dirinya mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Bintang Emon memang sudah masuk ke ranah hukum, yakni dalam bentuk tudingan atau fitnah.
Terlebih tudingan yang diberikan sudah di luar batas, yakni disebut mengonsumsi narkoba yang jelas-jelas perbuatan yang dilarang.