Virus Corona

Gambaran Persiapan 'New Normal' di DKI Jakarta, Lift Tanpa Sentuh hingga Menu Digital

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tombol lift tanpa sentuh di Senayan City.

"Lalu diarahkan sama waiter-nya untuk ke menu digital, jadi menu digital semuanya, pembayaran pun cashless. Untuk setting makanannya juga nanti, biasanya kan dikasih condiment langsung di table, ini by request, semuanya by request."

Bagaimanapun, pembukaan kembali pasar tradisional, toko nonpangan dan mal itu dikhawatirkan masih berisiko bagi kesehatan masyarakat. Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan pembukaan itu dapat berpotensi mempercepat penyebaran Virus Corona dan menjadikannya klaster penyebaran virus baru.

"Harusnya tidak dilakukan pembukaan masyarakat dengan aktivitas banyak seperti itu, itu merupakan percepatan contact rate. Kalau di pasar dan mal, contact rate-nya tinggi.

Banyak Negara Mulai New Normal, Berikut Beberapa Tempat yang Tinggi Risiko Penularan Covid-19

"Upaya-upaya pencegahan dengan pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun atau pakai hand sanitizer itu kurang bisa mencegah penularan [Virus Corona] karena kepatuhan orang Indonesia, atau orang Jakarta, waktu PSBB pertama, hanya 60%," kata Tri.

Menurut data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) yang dirilis Jumat (12/06), sebanyak 529 pedagang pasar di Indonesia terinfeksi Virus Corona, dan 29 di antaranya meninggal dunia.

Data itu mencakup lebih dari 50 orang yang positif terkena Covid-19 dari hasil PCR test dan rapid test di enam pasar tradisional di DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengatakan bahwa pasar tradisional akan ditutup selama tiga hari jika ditemukan kasus positif Virus Corona.

Jika pasar tradisional menjadi klaster penyebaran baru Virus Corona, ekonomi Indonesia bisa kian melemah dan masyarakat kelas menengah bawah yang akan sangat terdampak.

Pasar tradisional berkontribusi sekitar 80% dari total pendapatan ritel di Indonesia, dibandingkan dengan pasar modern dan e-commerce yang sekitar 20% . Saat ini terdapat 12 juta lebih pedagang pasar di Indonesia, menurut catatan Ikappi.

"Efeknya pertama kepada kepercayaan masyarakat untuk berbelanja atau beraktivitas ekonomi di luar rumah, itu masih belum optimal. Kalau terpaksa belanja, mereka khawatir nanti terkena virus, itu mempengaruhi juga tingkat permintaan konsumsi rumah tangga, apalagi sekarang kondisinya daya beli masyarakat sudah mengalami kelesuan," kata Bhima Yudhistira Adhinegara, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

"Yang kedua dikhawatirkan adanya kenaikan biaya kesehatan, kalau sampai terjadi episentrum-episentrum [Covid-19] baru di pusat-pusat perbelanjaan tradisional maupun modern, dan biaya kesehatan ini yang akan di-sharing [oleh masyarakat], pemerintah juga bebannya bertambah, khususnya [lewat program] BPJS," tambah Bhima.

Enggan Terapkan New Normal, Ganjar Minta Tak Tergesa-gesa: Siapkan Normanya Dulu, Bukan Normalnya

Beberapa pedagang di pasar tidak memakai masker

Lain di mal, lain juga di pasar. Dari pantauan BBC News Indonesia pada Minggu (15/06), beberapa pedagang di lantai bagian pangan di Pasar Senen, salah satu pasar tradisional terbesar di Jakarta, tidak menggunakan masker wajah atau tidak menggunakannya dengan benar.

Tak seperti pedagangnya, hampir semua pengunjung memakai masker, bahkan beberapa mengenakan face shield atau penutup muka dan sarung tangan plastik. Satu pengunjung memakai kacamata medis atau medical goggle. Toko-toko nonpangan masih terlihat gelap, namun ada beberapa orang yang tengah mempersiapkan tokonya untuk buka kembali.

Jaga jarak di lantai pedagang pangan sulit dilakukan karena gerai antar pedagang yang berdekatan. Selain itu pengunjung juga masih bisa berjalan ke arah yang berlawanan dalam satu gang pasar yang sempit.

Guna memungkinkan social distancing, pengelola pasar berencana menerapkan aturan nomer ganjil genap untuk gerai-gerai pedagang, di mana gerai bernomor genap hanya dapat beroperasi di tanggal genap, dan sebaliknya untuk gerai bernomor ganjil. Lalu lintas pengunjung juga akan diatur di dalam gedung.

Halaman
123