"Jadi 'kan jauh dari 5.000 ke 1.500. Itu saja sudah dapat dilihat bahwa datanya jauh," tambah dia.
Sebelumnya Adian Napitupulu menuliskan surat terbuka yang berisi kritik terhadap BUMN.
• Ungkit Erick Thohir Terlalu Banyak Direcoki, Komisi VI: Dari Dulu BUMN Jadi Tempat Titipkan Orang
Dalam surat terbuka itu, ia mengungkapkan sejumlah fakta tentang BUMN, termasuk tentang utang.
Adian juga membandingkan jumlah utang BUMN Indonesia dengan total utang Malaysia.
"Jangan kaget ya, total utang BUMN sekitar Rp 5.600 triliun, sementara total utang luar negeri Malaysia ada di kisaran Rp 3.500 triliun," tulis Adian, seperti yang dikutip dari Wartakotalive.com, Sabtu (13/6/2020).
"Prok prok, ayo tepuk tangan karena BUMN ternyata juara, unggul Rp 2.100 triliun mengalahkan Malaysia."
"Mungkin ada yang coba ngeles dengan membedakan asal utang, tapi utang mau dari tetangga, dari mertua atau dari bank, utang ya tetap saja utang."
"Kenapa utang BUMN sedemikian besar? Ada yang bilang karena korupsi, ada yang katakan karena tidak efisien, tidak produktif, dan lain-lain."
• Dana Talangan BUMN Rp 19,65 Triliun Harus Dikembalikan, Kemenkeu: Jangan Hanya Dipakai untuk Utang
Lihat videonya mulai menit 10:00
Komisi VI Sebut Erick Thohir Terlalu Banyak Direcoki
Anggota Komisi VI DPR RI, Mukhtarudin menilai kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu banyak dicampuri.
Hal itu disampaikan Mukhtarudin untuk menanggapi politisi Adian Napitupulu yang menulis surat terbuka tentang kritik terhadap pemilihan jajaran direksi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Politisi PDIP itu juga menyoroti penggunaan dala talangan yang dikucurkan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada BUMN.
• Imbau Pejabat Tak Bandel hingga Berani Korupsi terutama Dana Corona, Jokowi: Silakan Digigit Keras
Dilansir TribunWow.com, Mukhtarudin menanggapi hal tersebut dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (15/6/2020).