"Kita bekerja di poli yang tertutup dengan AC, kita bekerja di ruang operasi yang juga tertutup dengan AC, tanpa ada tekanan negatif. "
"Kemudian kita minta bahwa pada saat kita mau melangkah mempersiapkan kondisi saat ini maka kita harus minta rumah sakit untuk memfasilitasi terkait dengan kebutuhan-kebutuhan tekanan negatif dan HEPA Filters tadi," beber Adib Khumaidi.
Faktor ketiga, lanjut dia, adalah soal faktor kelelahan karena padatnya waktu pelayanan.
"Kemudian faktor yang lain adalah tentunya adalah, kemungkinan faktor kelelahan yang bisa terjadi jika harus ada pengaturan frekuensi jaga sif, kemudian frekuensi layanan."
"Termasuk juga harus ada melakukan filter yang memiliki faktor comorbid dan faktor usia untuk kemudian mendapatkan pemantauan di dalam melakukan pelayanan," tandas dia.
Apakah Virus Corona Bisa Menular Lewat Embusan Napas?
Sebelumnya, Adib Khumaidi menjelaskan apakah Covid-19 bisa menular lewat embusan napas seseorang.
Adib Khumaidi mengatakan Virus Corona menyebar melalui droplet.
Bahkan, embusan napas juga berpotensi besar menularkan Covid-19 ke seseorang.
"Ya itu yang paling berisiko, jadi hembusan napas atau droplet, karena kita berbicara di dalam jarak yang dekat, 1 sampai 2 meter itu potensi lebih banyak bisa yang menularkan," jelas Adib Khumaidi.
• Apakah Cuaca Berpengaruh terhadap Penyebaran Covid-19 di Indonesia? Ini Hasil Temuan BMKG
Lebih lanjut, Adib Khumaidi menekankan pentingnya physical distancing.
Dengan cara itu, kata dia, dapat menekan penyebaran Virus Corona bahkan bisa memutus rantai penularan.
"Kenapa harus ada physical distancing lebih dari 2 meter adalah salah satu tujuannya untuk itu," ujar dia.
Adib Khumaidi lantas mengingatkan pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Menurutnya, masker juga punya peran besar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
"(mengenakan masker) Itu yang paling utama. Karena bisa mengeliminasi penularan hampir lebih dari 80 hingga 90 persen," beber dia.
Lihat videonya selengkapnya:
(TribunWow.com/Vintoko)