2. Pernikahan dilakukan secara siri
Sitti Salmiah, Kepala Desa Pising, membenarkan mempelai pria berinisial MTR adalah warganya dan seorang perempuan.
"Iya memang benar dia adalah warga saya dan dia itu perempuan," katanya melaui pesan singkat.
Selain itu, pernikahan yang dilakukan MT dan MTR ini dilakukan secara siri.
Pasalnya, pernikahan mereka tidak ada rekomendasi pernikahan dari pemerintah desa ataupun dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
"Soal pernikahannya itu kami tidak ketahui, sebab tidak ada laporan yang masuk ke kantor desa," ujarnya.
• Viral Pernikahan Sejenis di Sulsel Hebohkan Warga, Ternyata Mempelai Wanita Tahu Suaminya Perempuan
3. Tetap memilih menikah
Kapolres Soppeng AKBP Puji Saputro Bowo Leksono mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya bahwa MT sudah mengetahui jika MTR ini adalah seorang wanita.
Mereka sudah menjalin asmara sejak lima bulan lalu.
Bahkan, sambungnya, MT mengetahui jika MTR adalah seorang wanita dua bulan lalu.
Namun, karena asmara yang dijalin sudah dekat.
Maka MT pun tidak keberatan dan rela dilamar MTR.
"Adapun ijab kabul mereka terlaksana setelah MTR memalsukan identitasnya kepada orangtua MT bahwa dirinya adalah seorang pria. Padahal sejatinya adalah wanita," katanya melalui pesan singkat kepada Kompas.com.
4. Dijerat kasus pemalsuan
Kasus pernikakahan yang dilakukan MT dan MTR berbuntut panjang.