Virus Corona

Terkait Kapan Sekolah Dibuka, Dokter Anak: Anak Mbak Najwa Siap Enggak Minggu Depan Balik Sekolah?

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dokter Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menolak wacana pembukaan sekolah saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (5/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menolak wacana pembukaan sekolah.

Hal itu disampaikan dokter Aman Bhakti Pulungan saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (5/11/2020).

Dokter Aman menegaskan, pihaknya belum setuju sekolah dibuka karena data anak yang terjangkit Virus Corona masih meningkat.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menolak wacana pembukaan sekolah hal itu membuat Anies tampak tersenyum di acara Mata Najwa pada Rabu (5/11/2020). (channel Youtube Najwa Shihab)

• Sebut Lonjakan Corona di Jakarta karena Efek Ramadan, Pandu Riono: Tak Bisa Dihubungkan Pelonggaran

"Nah kami melihat kami lebih siap-siap dengan data seperti ini, yang setiap waktu masih meningkat angka kematian anak yang setiap waktu masih meningkat anak yang sakit."

"Kami menganggap belum cukup sekolah untuk dibuka," ujar dia.

Sementara itu terlihat Anies dalam kesempatan tersenyum tersenyum dan mengangguk- angguk.

Melanjutkan pernyataannya, dokter Aman mengatakan dirinya menolak sekolah dibuka meski dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Walaupun kami siap dengan semua macam protokol dan kami saat ini dihubungi dari Pemda tertentu dari Wali Kota tertentu ada dari pesantren dan besok saya rapat dengan KPAI."

"Dan hari Sabtu kami rapat dengan Majelis Ulama untuk pesantren-pesantren," ceritanya.

Ia menambahkan, dokter Anaklah yang tahu dengan jelas mengenai Virus Corona pada anak-anak.

"Kami tahu ilmunya Nana, tentulah kami juga pakar-pakar yang paham mengenai statistik dan kami tahu," imbuhya.

Lalu, dokter Aman bercerita bahwa di suatu provinsi ada 1000 sample Virus Corona pada anak.

Ia tidak bisa membayangkan kasus baru Virus Corona pada anak.

"Dan ini hasilnya dengan segala analisis tadi, sekarang ada di suatu provinsi seribu sample masih menunggu, kita tidak tahu lagi berapa anak nanti kalau rapat setiap senin akan sakit," ungkapnya.

Lalu, dokter Aman bertanya pada Najwa Shihab maupun Pakar Gugus Tugas Covid-19, bersedia tidak anak-anak mereka kembali sekolah pada saat seperti ini.

• Ditanya Najwa Apakah Jakarta Sudah New Normal, Anies: Kami Tidak Mau Gunakan Kata-kata Itu

"Nah jadi kami memahami perasaan ini, dan pertanyaannya yang utama juga saya tanyakan juga di sini."

"Kalau misalnya Nana punya anak, Pak Wali Kota punya anak, Pak Pandu punya cucu atau anak, atau Pak Wiku punya cucu atau anak, siap enggak kalau minggu depan disuruh sekolah," ungkap dokter Aman.

Lalu, dirinya yang juga pengurus organisasi kesehatan anak di kancah Internasional menceritakan banyak negara lain belum siap membuka sekolah.

"Saya katakan berulang kali, bukan saya ingin mengatakan, saya juga Presiden Anak Asia Pasific, dan Eksekutif dokter Anak di seluruh dunia."

"Kemarin kita rapat lagi, tadi pagi saya tanya lagi dengan Pakistan, Pakistan belum siap, jumlah pemeriksaan lima kali dari kita," ungkap dia.

Hanya Singapura yang siap dengan pembukaan sekolah itupun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Malaysia 20 kali dari kita mereka belum siap, Singapura sudah siap. Singapura itu pemeriksaannya 50 kali dari kita," ujarnya.

Meski dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, namun rupanya masih ada saja anak yang tertular Covid-19.

"Dan pada saat dibuka itu tetap ada anak yang positif. Ternyata dia bukan terkena di sekolah, dia terkena dalam perjalanan pulang, tetapi itu dengan kontrol yang sangat ketat," ujar dia.

Bahas Corona, Lihat Reaksi Najwa Shihab saat Gus Miftah Sindir Orang Ngaku Jadi Ahli: Bagus Banget

Lihat videonya mulai menit ke-8:16:

1 Juta Anak Diprediksi Bisa Meninggal Jika Sekolah Dibuka

Melalui channel YouTube tvOneNews pada Selasa (2/6/2020), dokter Aman meminta agar semua pihak bersabar.

Sekolah bisa dibuka jika kurva penyebaran Virus Corona sudah menurun.

• Putut Prabantoro Bicara soal The New Normal: Tiga Sudut Pandang dalam Habitus Baru

"Kita didiklah anak kita di rumah dulu, kita tunggu sampai 2020 bersabarlah kita dulu."

"Sampai nanti pemeriksaannya cukup dan kami lihat kurva anak yang meninggal juga menurun," jelas dokter Aman.

Pasalnya, kurva pertambahan Virus Corona di Indonesia masih meningkat.

"Tiap minggu masih naik kurva anak yang meninggal tiap minggu masih naik kurva anak yang positif."

"PDP juga masih naik sekarang ya kan. Kami di hilir, kami yang merawat kami tahu jadinya," ujarnya keras.

Lalu, ia menyinggung soal herd immunity.

Menurut dia, dari 60 juta anak setengahnya bisa terancam terkena Virus Corona.

"Saya melihat kalau 60 juta anak ini masuk sekolah pada saat ini, kalau katanya lah belakangan ini trend teori herd immunity."

"Kalau 60 juta ini anak akan sekolah kalau kita mau mengambil ini herd immunity dibutuhkan 50 persen anak yang sakit," katanya.

• Walkot Bogor Bima Arya Luruskan New Normal agar Tak Salah Kaprah: Jadi Seperti Sistem Buka Tutup

Jika 30 anak sakit dan tingkat kematian Virus Corona di Indonesia rata-rata tiga hingga empat persen, maka ia memprediksi satu juta anak bisa meninggal karena Virus Corona.

"Jadi berarti 30 juta anak akan sakit, pertanyaan saya, anak siapa yang akan sakit 30 juta ini."

"Nah setelah dari 30 juta yang sakit kita ambil mortalitasnya angka kematian sekarang kita di Indonesia antara dua sampai lima persen, kita ambil angka 3 atau empat persen jadi akan ada satu juta yang meninggal," jelasnya.

Padahal, bagi dokter anak satu nyawapun sangat berharga.

"Saya tidak setuju, anak siapa yang akan meninggal, bagi kami dokter anak Indonesia, satu anak meninggalpun tidak boleh," ungkapnya.

• Pihak Istana Ungkap akan Hati-hati dalam Penerapan New Normal: Belajar dari India dan Korea Selatan

Lihat videonya berikut:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)