"Dan saya ini gaya gubernurnya enggak top-down, saya dengerin dulu maunya wali kota, bupati," ujar Ridwan Kamil.
"Jawabannya saya selalu ilmiah, ini para pemimpin di level kota kabupaten kalau dijawabnya oleh data, oleh keilmiahan paham," jelasnya.
Terkait dengan adanya kelab malam yang tetap buka, Ridwan Kamil mengatakan sudah menelepon kepala daerah yang bersangkutan.
Dirinya juga terus mengingatkan supaya benar-benar mengikuti protokol kesehatan yang ketat, yakni tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat.
Mantan Wali Kota Bandung itu kemudian mencontohkan kasus yang terjadi di Korea Selatan.
Menurutnya, satu di antara penyebab adanya gelombang kedua di Korea Selatan karena diakibatkan dari kelab-kelab malam karena memang berisiko tingggi.
• Di ILC, Effendi Gazali Sebut Anies Baswedan Terkesan Tak Ingin Melawan Pusat: Pilih PSBB Transisi
"Kemarin juga sama, saya telpon salah satu kepala daerah yang membuka tempat hiburan malam," kata Ridwan Kamil.
"Saya bilang, 'Pak wali, ini kan bukan di tahap sekarang, ini namanya ekonomi risiko tinggi, bukankah kita sepakat bahwa yang dibuka dulu adalah ekonomi risiko rendah yaitu industri perkantoran'," jelasnya.
"Karena di Korea Selatan itu second wave-nya datang dari hiburan malam, orang datang kemudian AC di ruangan tertutup, ngobrol sana-sini, droplet ke mana-mana," imbuhnya.
"Saya sudah tegur dan beliau menerima dan bilang akan mengkoreksi," kata Ridwan Kamil menutup.
Simak videonya mulai menit ke- 15.48
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)