Terkini Nasional

Pamor Anies Kalah dari Ganjar dalam Survei Pilpres 2024, Mardani Ali: Enak Tuh, dari Jokowi Langsung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera dalam acara Sapa Indonesia Malam KompasTV, Selasa (9/6/2020). Mardani menyoroti penurunan elektabilitas yang dialami Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

TRIBUNWOW.COM - Politisi PKS, Mardani Ali Sera angkat bicara soal turunnya pamor Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam bursa Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan survei nama-nama tokoh yang digadang-gadang bakal jadi presiden berikutnya.

Dalam survei tersebut, suara untuk Anies Baswedan kalah dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Terkait hal itu, Mardani Ali pun mengungkap keuntungan Ganjar Pranowo sebagai politisi PDIP.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan). Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyebut Anies Baswedan berebut pemilih dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Kolase YouTube KompasTV)

Yakin Peserta Aksi 212 akan Dukung Anies Baswedan, Mardani: Ayo Mulai Berpikir Main di Kolam Besar

Akui Bingung Istilah PSBB Transisi, Karni Ilyas pada Anies Baswedan: Pak Gubernur Tertunda-tunda

Melalui kanal YouTube KompasTV, Selasa (9/6/2020), Mardani menyebut hasil survei itu bisa dijadikan sebagai pengingat bagi Anies.

"Ini juga menurut saya warning buat Mas Anies ya karena bagaimanapun survei ini kan selalu punya dua sisi," kata Mardani.

"Satu sisi bagaimana exposure, yang kedua sisi evaluasi."

Meskipun pamor Anies dinilai turun, Mardani menilai sang gubernur masih memiliki kesempatan.

Pasalnya, dalam survei tersebut pamor Anies hanya turun sedikit.

"Kalau buat saya bab turun masih dalam margin error, dari 2,9 turun 1,9," tutur Mardani.

"Bahwa dia bisa plus minus."

Ia mengatakan, Anies harus menganggap serius hasil survei itu.

Beberkan Elektabilitas Prabowo di Pilpres 2024 Anjlok karena Ini, Pengamat Politik: Drastis Melorot

Pasalnya, di saat pamor Anies turun, sang gubernur memiliki banyak saingan menunju Pilpres 2024.

"Tetapi buat saya ini bisa jadi merupakan warning," ujarnya.

"Tadi disampaikan bahwa kolamnya Mas Anies ini masih kolam besar."

Pasalnya, Anies kini disebut-sebut masih harus berebut suara dengan sejumlah tokoh lainnya.

Sedangkan Ganjar, mendapat keuntungan karena dipilih oleh pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau Mas Ganjar enak tuh, dari Pak Jokowi langsung ke Ganjar," jelas Mardani.

"Bu Khofifah masih agak jauh."

Lebih lanjut, Mardani pun menyinggung perebutan suara antara Anies hingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Menurut dia, Anies hingga Ridwan Kamil berebut suara pendukung Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

"Tapi kalau Mas Anies, Pak Prabowo masih ada, Ridwan Kamil, Jawa Barat itu basisnya Pak Prabowo juga," kata Mardani.

"Mas Anies juga jalan, tapi buat saya ini warning yang bagus buat Mas Anies."

Karena itu, Mardani meminta Anies untuk lebih berwaspada.

Ia bahkan mengimbau Anies untuk tak hanya mengandalkan pendukungnya yang banyak berasal dari alumni aksi 212.

"Ayo mulai berpikir main di kolam besar, mulai berpikir keluar dari pemilih tradisional," ujarnya.

"Mulai tidak harus berbasis, nyuwun sewu, 212."

Di ILC, Anies Klarifikasi soal Rekor Lonjakan Corona di Jakarta: Bukan Seperti yang Dibayangkan

Simak video berikut ini menit ke-4.58:

Prediksi Persaingan Prabowo dan Anies 

Di sisi lain, sebelumnya Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyebut pengaruh masa pandemi Virus Corona terhadap pamor Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, Burhanuddin menyatakan elektabilitas Anies Baswedan dinilai turun di masa pandemi.

Padahal, Anies Baswedan digadang-gadang menjadi calon kuat di Pilpres 2024.

Menurut Burhanuddin, kini Anies Baswedan berebut pemilih dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

 

• Beberkan Elektabilitas Prabowo di Pilpres 2024 Anjlok karena Ini, Pengamat Politik: Drastis Melorot

Hal itu disampaikan Burhanuddin melalui kanal YouTube KompasTV, Senin (8/6/2020).

Pada kesempatan itu, mulanya Burhanuddin mengungkap hasil survei elektabilitas yang dilakukan oleh pihaknya.

"Bung Anies kan turun 11 koma sekian menjadi 10, itu secara statistik tidak signifikan," ucap Burhanuddin.

"Ini penting saya sampaikan, tetapi tentu juga untuk bisa mengambil kesimpulan bahwa selama 3 bulan lebih ini Bung Anies tidak mengalami kenaikan."

Selama pandemi Virus Corona berlangsung, Burhanuddin menilai elektabilitas Anies cenderung menurun.

Meskipun turun tak siginifikan, Burhanuddin menilai elektabilitas Anies juga sama sekali tak mengalami perkembangan.

"Bahwa turunnya tidak signifikan, tapi dia tidak naik. Nah, pertanyaannya kenapa?"

Terkait hal itu, Burhanuddin pun mengungkap penyebabnya.

• Dukung di Pilpres 2019, Ustaz Abdul Somad Ngaku Tak Kecewa Prabowo Jadi Menteri: Tak Ada Sedikitpun

Setelah memelajari data, Burhanuddin menyebut Anies Baswedan kini bersaing suara dengan Prabowo Subianto.

"Saya punya data, kita lihat siapa yang memilih Bung Anies, siapa yang memilih Pak Prabowo, siapa yang memilih nama lain kemudian kita cross dengan pilihan 2019," jelasnya.

"Sepertinya Bung Anies ini memperebutkan skeptis yang sama, yaitu pemilih Pak Prabowo di 2019."

Burhanuddin menyatakan, kini pendukung Prabowo di Pilpres 2019 menjadi rebutan tokoh yang ingin maju di Pilpres 2024.

Ia pun menyinggung nama Prabowo hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Pemilih Pak Prabowo di 2019 itu sudah diperebutkan oleh banyak orang," ucap Burhanuddin.

"Pak Prabowo sendiri, Bung Anies, Sandiaga Uno, dan AHY. Jadi ibarat kolam, kolamnya itu udah penuh sama pemain."

Berbeda dengan pendukung Prabowo, kini pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 masih belum punya jagoan baru.

Meskipun kesempatan mendapat pendukung terbuka lebar, Anies disebutnya masih memiliki kendala.

Yakni, soal isu retaknya hubungan sang gubernur dengan pemerintah pusat.

"Nah yang kosong adalah pemilih Pak Jokowi di 2019," terang Burhanuddin.

"Ini masih kosong, sayangnya menurut kaca mata Bung Anies ya menurut saya, ada narasi yang ditangkap oleh pemilih Jokowi bahwa hubungan antara Anies dan pemerintah itu antagonistik." (TribunWow.com)