TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan alasannya tidak memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Seperti diketahui, wilayah Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo tidak memperpanjang PSBB.
Ketiga wilayah ini memutuskan untuk masuk masa transisi selama dua pekan sebelum beranjak ke tahap new normal.
Padahal kondisi Surabaya sendiri masih menjadi menjadi zona merah pekat dalam wabah Virus Corona (Covid-19) dengan total kasus positif 3.439 per Selasa (9/6/2020).
• Stop PSBB meski Jatim Belum Aman, Khofifah Sebut Permintaan Kepala Daerah: Mestinya Masih Sabar Dulu
Dilansir TribunWow.com, Risma mengungkapkan alasannya mencabut PSBB adalah prihatin dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (9/6/2020).
Awalnya, presenter Karni Ilyas membandingkan Surabaya dengan DKI Jakarta yang juga sudah melonggarkan PSBB.
"Saya dengar ibu sudah ingin PSBB-nya diangkat aja, bahkan tanpa masuk ke sisi. Seperti Jakarta, langsung saja diangkat habis," kata Karni Ilyas.
"Kenapa ibu berani begitu?" tanyanya.
Awalnya, Risma mengungkit kondisi Surabaya dari sisi epidemiologis.
Menurut dia, Kota Surabaya sudah tanggap melakukan isolasi dan pelacakan pasien positif.
"Jadi kami sudah tahu siapa pasien itu. Kami tahu detail siapa pasien itu dan kemudian kami langsung lakukan isolasi," papar Tri Rismaharini.
Ia lalu mengungkapkan alasan memutuskan untuk mencabut PSBB sekarang.
"Yang kedua ada sektor tertentu yang tidak bisa hidup," ungkapnya.
• Risma Minta PSBB Surabaya Dicabut, Khofifah Singgung Covid-19 Masih Tinggi: Optimisme Memang
Risma memberi contoh pada keluarga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat kondisi ekonomi yang sulit.