Virus Corona

Bantah Harus 'Berdamai dengan Corona', dr Erlina Burhan Pilih Jadikan Musuh: Virus Gak Ada Akalnya

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Erlina Burhan menolak istilah 'berdamai dengan Corona', dalam acara ILC, Selasa (9/6/2020).

TRIBUNWOW.COM - Dokter Spesialis Paru dr Erlina Burhan berseberangan pendapat dengan anggapan masyarakat harus berdamai dengan Virus Corona (Covid-19).

Sebelumnya istilah 'berdamai dengan Corona' disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menuai sorotan.

Sebagai tenaga medis, dr Erlina mengaku lebih memilih menjadikan Virus Corona sebagai musuh bersama yang harus dilawan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerangkan cara hidup baru yang berdampingan dengan Virus Corona, diunggah Jumat (15/5/2020). (Capture Youtube Sekretariat Presiden)

Diminta Berdamai dengan Corona, Gus Miftah Blak-blakan Tolak Imbauan Jokowi: Ambigu Bahasa Ini

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (9/6/2020).

Awalnya, dr Erlina mengomentari perilaku masyarakat yang masih sulit menaati protokol kesehatan.

"Pencegahan itu semua orang sudah tahu, tapi yang masalah adalah membuat orang disiplin dan konsisten," kata dr Erlina Burhan.

"Itu yang harus juga kita memberdayakan dan mengedukasi masyarakat secara masif," lanjutnya.

Erlina menyebutkan pemerintah harus ikut ambil bagian dengan memfasilitasi keinginan masyarakat berdisiplin.

"Kalau masyarakat sudah disiplin melakukan ini, tentunya kita juga mohon pemerintah memfasilitasi," ucapnya.

Ia memberi contoh pada fasilitas tempat cuci tangan yang seharusnya disediakan di tempat umum.

Selain wastafel, dr Erlina menyebutkan dapat juga disediakan hand sanitizer.

"Contohnya masyarakat sudah mau cuci tangan, tapi di tempat-tempat umum tidak selalu ditemukan ada air mengalir," papar dr Erlina.

"Bisa 'kan diganti dengan hand sanitizer. Hendaknya pemerintah menyediakan wastafel atau air, kalau tidak mungkin hand sanitizer," tambahnya.

Di Mata Najwa, Gus Miftah Akui Tak Setuju soal Ajakan Berdamai dengan Corona: Virusnya Mau Damai?

Selain itu, ia menyebutkan pemerintah dapat membantu menyediakan masker medis dan masker kain di tempat umum.

Dengan demikian masyarakat yang kedapatan tidak memakai masker dapat difasilitasi.

"Jadi kalau kebetulan ada masyarakat tidak memakai masker dipastikan pakai masker dengan difasilitasi," kata dr Erlina.

"Kemudian juga saling mengingatkan," lanjutnya.

Ia kemudian menyinggung istilah 'berdamai dengan Corona' yang menjadi sorotan beberapa waktu lalu.

Sebagai tenaga kesehatan, dr Erlina menolak anggapan itu.

"Kalau saya tidak menganggap Covid ini teman sehingga harus berdamai, tetapi kami petugas kesehatan menganggap Covid ini lawan. Harus dihadapi," tegasnya.

"Tapi dihadapi, harus menang," tambah dr Erlina.

Erlina membandingkan manusia yang seharusnya dapat menang melawan virus.

"Kita manusia ada akalnya, virus enggak ada akal," ungkap dr Erlina.

"Lakukanlah semua tata cara pencegahan dengan disiplin," tambah dia.

Jokowi Minta Warga Berdamai dengan Corona, Ngabalin Bantah Isu Pelonggaran PSBB: Kita Tanggung Jawab

Lihat videonya mulai menit 10:00

Jokowi Jelaskan soal 'Berdamai dengan Corona'

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya tetap beraktivitas dan produktif dalam masa pandemi Virus Corona (Covid-19).

Ia merujuk pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) yang menyebutkan Virus Corona mungkin tidak akan pernah hilang.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, diunggah Jumat (15/5/2020).

• Reaksi Refly Harun saat Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Ikut Kritik BPJS Naik: Orang Dekat Jokowi

Jokowi menegaskan masyarakat harus tetap produktif dan berdamai dengan kondisi saat ini.

"Beraktivitas, ya. Kita memang harus berkompromi dengan Covid," kata Joko Widodo.

Sebelumnya ia sempat memberikan pernyataan serupa tentang hidup berdamai dengan Virus Corona.

"Bisa hidup berdampingan dengan Covid. Yang kemarin saya bilang kita harus berdamai dengan Covid," kata Jokowi.

Ia kemudian menyinggung pernyataan WHO tentang keberadaan Virus Corona yang mungkin tidak akan pernah hilang.

"Informasi terakhir dari WHO yang saya terima, meskipun kurvanya sudah agak melandai atau menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang," jelasnya.

"Artinya, sekali lagi, kita harus berdampingan hidup dengan Covid," tegas Jokowi.

Ia menyebutkan penting bagi masyarakat tetap produktif.

"Yang penting masyarakat produktif dan aman dari Covid," kata Jokowi.

Meskipun hidup berdampingan, Jokowi menyebutkan bukan berarti menyerah dengan Covid-19.

"Berdampingan itu justru kita tidak menyerah, tapi menyesuaikan diri," paparnya.

• Reaksi Berbeda Ridwan Kamil sampai Ganjar Pranowo soal BPJS Naik, Soroti Corona dan Nasihati Jokowi

Menurut Jokowi, berdampingan berarti dapat menjalani aktivitas dengan normal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan.

"Kita lawan keberadaan Covid tersebut dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat yang harus kita laksanakan," ungkap Jokowi.

Ia kemudian menuturkan langkah-langkah yang akan dilakukan jajarannya untuk memastikan kehidupan masyarakat dapat berjalan seperti biasa.

"Pemerintah akan mengatur agar kehidupan kita berangsur-angsur dapat kembali berjalan normal," kata Jokowi.

"Sambil melihat dan memerhatikan fakta-fakta yang terjadi di lapangan," lanjutnya.

"Saya tekankan, keselamatan masyarakat harus tetap menjadi prioritas," tegas dia.

Menurut Jokowi, cara hidup yang mematuhi protokol kesehatan bukan berarti harus bertentangan dengan pekerjaan dan kebiasaan yang lama.

"Ini jangan dibenturkan sebagai sebuah pilihan, ini bukan dilema," jelasnya.

"Kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut new normal atau tatanan kehidupan baru," papar Jokowi. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)