TRIBUNWOW.COM - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai pemerintah hanya mementingkan perbaikan ekonomi dalam penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19).
Hal tersebut ia sampaikan setelah mendengar penjelasan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan.
Seperti diketahui, beberapa daerah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan perkembangan kasus baru.
• Sebut Warga DKI Abai saat PSBB Transisi, Pakar Epidemiologi Beberkan Risiko Besar: Jangan Main-main
Namun wilayah seperti DKI Jakarta sudah mulai melonggarkan PSBB dan membuka beberapa sektor.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono menanggapi hal itu saat dihubungi dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Senin (8/6/2020).
Awalnya, ia menyebutkan pemerintah dan masyarakat harus mengubah pola pikir agar sebisa mungkin mencegah terpapar Virus Corona.
"Itulah, kita harus mengubah mindset kita. Mencegah itu jauh lebih baik," kata Pandu Riono.
Ia menilai kesehatan masyarakat harus lebih dulu diutamakan daripada produktivitas ekonomi.
Hal itu Pandu sampaikan untuk mengoreksi pemaparan Dany Amrul sebelumnya.
"Saya mau koreksi Pak Dany, jangan menggunakan produktif dan aman," ucap Pandu.
"Aman dulu baru produktif. Jadi kesehatan dulu yang lebih penting," tegasnya.
"Ini yang semua harus narasinya sama. Aman dan produktif," tambah Pandu.
Ia menyebutkan kebijakan pemerintah saat ini lebih mementingkan produktivitas ekonomi daripada kesehatan masyarakat.
• Soroti PSBB Transisi di Jakarta, Pengamat Sebut Kebijakan Coba-coba: Masyarakat Bosan di Rumah
"Saya lihat pemerintah itu lebih mengarah ke produktif dulu baru aman, itu keliru menurut saya," ungkap Pandu.
"Jadi aman ini yang perlu kita promosikan," tegasnya.