Terkini Nasional

Singgung Erick Thohir, Refly Harun Ungkap Alasan Dicopot dari BUMN pada Abdul Somad: Ustaz Bayangkan

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan). Refly Harun mengungkapkan alasan dirinya dicopot dari Komisaris Utama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan alasan dirinya dicopot dari Komisaris Utama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dilansir TribunWow.com, Refly Harun diberhentikan dari jabatannya di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Pelindo) pada akhir April 2020.

Dalam tayangan Youtube Refly Harun, Minggu (7/6/2020), dirinya mengaku sudah menyadari akan kemungkinan buruk tersebut.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun berbincang bersama Ustaz Abdul Somad dalam saluran YouTube Refly Harun, Sabtu (6/6/2020). (YouTube Refly Harun)

Ungkap Kekhawatiran Berdialog dengan Refly Harun, Ustaz Abdul Somad: Akan Dikelompokan Orang Melawan

Dirinya kemudian mengatakan kepada Ustaz Abdul Somad bahwa dirinya sebelum dicopot sudah mendengar bisikan-bisikan.

Hal itu tidak terlepas dengan kritik yang kerap dilancarkan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Maka dari itu, Refly Harun menyadari pencopotannya sebagai Komisari Utama di BUMN bukan hal aneh.

"Ustaz bayangkan seorang komisaris utama BUMN ngomong begini, 'Kira-kira bakal lama enggak dia'," ujar Refly Harun.

"Jadi kalau saya diberhentikan ya wajar saja," jelasnya.

Refly Harun kemudian menyinggung Menteri BUMN, Erick Thohir.

Menurutnya, menjabatkan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN tidak terlepas dengan perannya pada Pemilu 2019 lalu.

Yakni sebagai tim sukses pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Dan jangan lupa juga, Erick Thorir kan ketua Tim Sukses Pilpres kemarin," kata Refly Harun.

 Berbalas Pantun dengan Ustaz Abdul Somad soal Pemimpin, Refly Harun: Dul Kampret Sekarang Kadrun

Oleh karenanya, Refly Harun mengatakan hal itu bukanlah kondisi yang tidak masuk akal.

Dirinya menilai orang yang mempunyai jasa atau sejalan dengan pemerintahlah yang dihargai dan dipertimbangkan.

Beda halnya dengan orang-orang yang sering memberikan kritik.

"Jadi tidak heranlah kalau kemudian yang diakomodir orang-orang yang tanda kutip berkeringat, bukan orang yang mengkritik," ungkap Refly Harun.

Maka dari itu, dirinya mengaku sudah iklas menerima pencopotan dari jabatannya di BUMN.

Namun, ia hanya meminta supaya pemerintah tetap memberikan hak untuk bersuara atau untuk menyampaikan sebuah kritik.

Alhasil, Refly Harun memanfaatkan media Youtube untuk menyampaikan ide atau gagasan positifnya.

"Jadi ustaz, saya legowo (berlapang dada -red), tetapi hak bersuara itu jangan dikebiri, makanya dengan channel Youtube ini saya merasa memiliki kebebasan, memiliki sarana untuk menyampaikan ide, gagasan dalam rangka pencerdasan bangsa," jelasnya.

Disinggung Refly Harun soal Ayana Moon, Ustaz Abdul Somad: Kayaknya Mancing-mancing Itu

Lebih lanjut, Pakar Hukum Tata Negara itu memberikan pesan kepada semua pihak, atau khususnya pemerintah yang merasa tidak terima dengan kritik dan sarannya.

Dirinya mempersilakan untuk memberikan bantahan ataupun sanggahan, namun harus bersifat objektif dan relevan.

"Dan orang kalau mau membantah saya, bantah saja dengan argumen," terangnya.

"Mana di argumen saya yang tidak benar, jangan bantah karena sakit hati, tidak relevan itu," imbuhnya.

Meski begitu, Refly Harun tetap bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaannya untuk mengisi Komisaris Utama di BUMN.

Ia mengaku mendapat banyak pengalaman, termasuk mampu menghasilkan tiga buku untuk dunia pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan dunia BUMN.

"Karena saya katakan saya bersyukur dan berterima kasih, pernah menikmati jabatan sebagai komisaris utama di BUMN," ungkap Refly Harun.

"Dan saya menghasilkan tiga buku, satu BUMN Dalam Sudut Pandang Tata Negara, dua Menjadi Komisaris BUMN Antara Kritisisme dan Profesionalisme, dan ketiga Hukum BUMN."

"Jadi paling tidak ada ada yang saya hasilkan untuk dunia pendidikan," pungkasnya.

Harapan di 2024 setelah Jokowi, Refly Harun Sampaikan 4 Syarat Jadi Pemimpin: Jenis Manusia Ada Tiga

UAS Ungkap Alasan Tolak Jadi Cawapres Prabowo, Refly Harun: Munculnya UAS Bisa Ubah Peta Politik

Simak videonya mulai menit ke- 4.36:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)