Virus Corona
Dokter Sebut Kematian Anak akibat Corona di Indonesia Tinggi di Asia, Imbau Sekolah Dibuka Desember
dokter Aman B. Pulungan menolak wacana tatanan baru atau New Normal di lingkungan pendidikan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman B. Pulungan menolak wacana tatanan baru atau New Normal di lingkungan pendidikan.
Dokter Aman B. Pulungan beralasan, kurva Virus Corona pada anak masih terus meningkat.
Hal itu diungkapkan dokter Aman B. Pulungan pada dialog virtual di acara Satu Meja Kompas TV pada Rabu (2/6/2020).

• Mardani Ali Sebut Pemerintah Tak Libatkan Warga saat Rencanakan New Normal: Anies Bilang Jangan Dulu
Mulanya, dokter Aman menjelaskan bahwa data yang dimiliki IDAI dengan pemerintah hampir sama.
"Kalau data kita sebetulnya ini hampir sama tentunya dengan data yang ada di pemerintah."
"Jadi data kita kumpulkan dari dokter anak yang merawat dari seluruh Indonesia," jelas dokter Aman.
Sementara ini, anak yang positif Virus Corona di Indonesia sudah 1000.
Namun, ia menduga bisa jadi lebih banyak dari itu.
"Dan sampai saat ini yang positif infeksi itu hampir mendekati 1000 bahkan kalau kita lihat data sekarang di Jatim ataupun di DKI bahkan lebih dari pada itu."
"Jadi ada beberapa data itu bahkan lebih dari data yang ada dari dokter anak yang merawat," jelasnya.
Lalu, ia menyoroti jumlah meninggal akibat Virus Corona pada anak.
• Tentang New Normal di Sekolah, Dokter Anak Soroti Herd Immunity: Bersabarlah Dulu
Dokter Aman mengatakan bahwa kematian pada anak akibat Covid-19 di Asia cukup tinggi.
"Namun data yang meninggal di kita juga cukup bermakna, jadi yang kami sangat konsen adalah bahwa dibandingkan dengan negara-negara lain itu kita yang paling bermakna dan tinggi terutama di Asia, kita belum tau di Amerika kapan selesainya."
"Tinggi dibanding di tempat lain yang untuk meninggal," ungkap dokter Aman.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan juga cukup banyak.