Virus Corona

Ditanya Najwa Apakah Corona Bagian dari Azab Tuhan? Gus Miftah: Sebenarnya Pukulan Telak dari Allah

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di acara Mata Najwa pada Rabu (3/6/2020), Presenter Najwa Shihab sempat bertanya pada Pendakwah Gus Miftah soal pandemi Covid-19 dari sudut pandang agama.

TRIBUNWOW.COM - Di acara Mata Najwa pada Rabu (3/6/2020), Presenter Najwa Shihab sempat bertanya pada Pendakwah Gus Miftah soal pandemi Covid-19 dari sudut pandang agama.

Najwa Shihab bertanya apakah Covid-19 merupakan bagian azab dari yang Maha Kuasa.

Atau justru merupakan cobaan bagi umat manusia untuk terus berbaik sangka pada Tuhan.

Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat meninjau Masjid Istiqlal, Selasa (2/6/2020). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Surabaya Disebut Jadi Zona Hitam Corona, Khofifah Bantah Merah Pekat: Tidak Pernah Ada dalam Peta

"Gus dalam pandangan agama, ada banyak kemudian orang yang melihat wah virus ini azab, virus ini hukuman, virus ini karena Allah murka kepada kita."

"Apakah pandangan-pandangan itu tepat atau malah sebaliknya kita harus selalu berbaik sangka kepada Tuhan Gus?" tanya Najwa.

Lalu, Gus Miftah menjawab bahwa Covid-19 merupakan azab itu kurang tepat.

Satu di antara alasannya adalah Tanah Suci Mekah justru menjadi kota dengan penyebaran Virus Corona paling banyak di Saudi Arabia.

"Saya pikir pandangan itu kurang tepat, karena yang menerima musibah ini tidak hanya orang yang tidak beriman."

"Bahkan orang beriman sekalipun, bahkan catatan saya di Saudi Arabia itu yang paling banyak terpapar virus itu justru Kota Mekkah," ujar Gus Miftah.

Sehingga jika memang Covid-19 bagian dari azab maka seharusnya Kota Mekkah terbebas dari virus tersebut.

Semakin Parah, Kota Surabaya Berubah Jadi Zona Hitam Corona, 127 Anak dan Balita Positif Covid-19

"Kota Mekkah, artinya kalau kemudian ini dijadikan tolak ukur 'Oh ini adzab bagi orang-orang yang tidak beriman' seharusnya Mekkah terhindar dong dari virus ini," ungkapnya.

Menurut dia, situasi sekarang seperti tragedi kapal Nabi Nuh yang mengangkut sejumlah orang dari bencana.

Hanya orang yang siap yang bisa melewati masalah ini.

"Situasi saat pandemi dengan korban berjatuhan sampai hari ini semakin banyak."

"Saya mengibaratkan seperti ini Mbak Nana, seperti saat Nabi Nuh harus memilih penumpang kapalnya, yang kapasitas kapalnya sangat terbatas."

Halaman
12