Virus Corona

Luhut Beberkan Alasan Jokowi Belum Umumkan 'New Normal': Dengan Dasar Angka atau Data, Bukan Tanggal

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjdaitan membeberkan penyebab status new normal belum diumumkan hingga saat ini, Selasa (2/6/2020).

"Nah itu sebabnya, sampai hari ini Presiden belum mengumumkan (berlakunya new normal)," imbuhnya.

Aturan Naik Kereta Api saat New Normal: Wajib Pakai Masker hingga Face Shield, Alat Disediakan KAI

Berdasarkan data yang diperolehnya, Luhut menyebutkan bahwa terjadi penurunan kurva kasus Covid-19 sehingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah patut dilonggarkan.

Namun ia memperingatkan, bila masyarakat masih abai terhadap aturan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin PSBB tersebut akan dicanangkan kembali.

"Tapi kalau tidak disiplin, enggak tertutup kemungkinan kita tutup lagi," tegasnya.

Ia menyinggung kekhawatiran terkait gelombang kedua penularan kasus Covid-19 yang dapat muncul kembali bila protokol kesehatan tidak dipatuhi.

Maka dari itu, Luhut mengatakan pemerinta akan terus mengkaji dan mengecek persiapan dari segala aspek sebelum mengumumkan masa new normal.

Menurutnya, pemeritah akan menjalankan tatanan normal baru tersebut dengan tiga tahapan yang akan dievaluasi tiap bulan.

"Memastikan setiap protokol kesehatan diterapkan selama PSBB. Koordinasi dengan pemda untuk memastikan kesiapan daerah dan menjaga komunikasi yang baik dengan warga," kata Luhut.

"Apapun yang dilakukan pemerintah kalau tidak disiplin, kita asyik mengkritik saja, tanpa kita perhatikan protokol kesehatan, ya enggak ada gunanya juga. Padahal protokol kesehatan ini jadi kunci, yaitu jaga jarak, cuci tangan, pakai masker," tandasnya.

Sebut Karakter Asli Bangsa Indonesia Muncul saat Pandemi, Luhut: Saya Melihat Ada Sebuah Gerakan

Luhut Sanggah Pemerintah Tak Konsisten

Dalam kesempatan lain, Luhutsempat menyanggah ungkapan yang menyebut pemerintah tidak konsisten.

Menurutnya, pemerintah bukannya tidak konsisten dalam memutuskan, namun harus selalu tanggap dengan situasi yang berubah.

Karena pandemi Virus Corona merupakan peristiwa baru bagi dunia, sehingga seluruh negara yang menghadapinya, termasuk Indonesia, tidak memiliki pengalaman dalam menanggulanginya.

Oleh sebab itu, keputusan yang dibuat harus selalu disusun dengan seksama dan hati-hati.

Dilansir Kompas.com, Rabu (20/5/2020), melalui keterangan tertulis, Luhut mengatakan bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah terkait penanganan Covid-19 dibuat demi keamanan dan keselamatan warga Indonesia.

Halaman
123