Demo Meninggalnya George Floyd

George Floyd Tewas Diinjak Polisi, 3 Data Ini Perlihatkan Bagaimana Hukum AS Perlakukan Kulit Hitam

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjuk rasa membentangkan spanduknya dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Putih, Washington DC, Jumat (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan.

TRIBUNWOW.COM - Kematian George Floyd telah membuat warga Amerika Serikat geram.

Kerusuhan dan penjarahan pun terjadi di kota-kota di seluruh Amerika Serikat.

Di sisi lain, kasus ketidakadilan yang menimpa warga Afrika-Amerika tak hanya terjadi pada George Floyd saja.

Polisi Tembak Mati Warga Kulit Hitam Pemilik Restoran saat Bubarkan Demo George Floyd di Kentucky

Trump Siap Turunkan Militer ke Jalan untuk Akhiri Demonstran George Floyd: Memulihkan Keamanan AS

Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Seth Herald (AFP/Seth Herald)

Beberapa data seputar kejahatan dan keadilan di AS telah menunjukkan perlakuan yang diterima orang Afrika-Amerika dalam hal hukum dan ketertiban.

Polisi Tembak Mati Warga Kulit Hitam Pemilik Restoran saat Bubarkan Demo George Floyd di Kentucky

Trump Siap Turunkan Militer ke Jalan untuk Akhiri Demonstran George Floyd: Memulihkan Keamanan AS

Dilansir BBC, berikut paparannya:

1. Orang Afrika-Amerika ditembak

Persentase populasi yang ditembak fatal oleh polisi berdasarkan ras. (US census bureau and Statista.com 2019)

Angka-angka yang tersedia di atas merepresentaskan insiden di mana polisi menembak dan membunuh orang.

Berdasarkan data statistik di atas, orang Afrika-Amerika memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk ditembak secara fatal dibandingkan dengan jumlah keseluruhan dalam populasi AS.

Fakta menunjukkan, pada tahun 2019, meskipun orang Afrika-Amerika sejumlah kurang dari 14 persen dari populasi (menurut angka sensus resmi), mereka menyumbang lebih dari 23 persen dari 1.000 lebih penembakan fatal oleh polisi.

Angka itu relatif konsisten sejak 2017.

Sedangkan, jumlah korban kulit putih telah turun sejak itu.

Hasil Autopsi: Kematian George Floyd sebagai Pembunuhan

2. Orang Afrika-Amerika lebih banyak ditangkap karena penyalahgunaan narkoba

 

Penangkapan penyalahgunaan narkoba berdasarkan ras. (Data FBI dan US Census Bureau 2018)

Warga kulit hitam memiliki tingkat yang jauh lebih tinggi daripada orang kulit putih dalam hal ditangkap karena penyalahgunaan narkoba.

Padahal, survei menunjukkan, penggunaan narkoba orang kulit hitam dan kulit putih berada pada tingkat yang sama.

Pada tahun 2018, sekitar 750 dari setiap 100.000 orang Afrika-Amerika ditangkap karena penyalahgunaan narkoba.

Sementara itu, sekitar 350 dari setiap 100.000 orang kulit putih Amerika ditangkap karena kasus yang sama.

Survei nasional sebelumnya tentang penggunaan narkoba menunjukkan, orang kulit putih dan Afrika-Amerika menggunakan narkoba pada tingkat yang sama.

Halaman
12