"Mereka masih berhubungan dengan yang lain."
"Kalau yang lain masih tinggi, dibuka kan bahaya juga," lanjutnya.
"Makannya kita latihan," jelas dia.
Gubernur berpartai PDIP itu mengatakan new normal akan segera dilakukan bertahap ketika kurva terus menunjukkan penurunan kasus Covid-19.
"Ukurannya adalah seberapa turun kurva itu sehingga kurvanya itu sudah betul-betul turun ekstrem sampai hampir di dasar," terangnya.
"Jadi kita yakin betul kalau turunnya ekstrem, penambahannya sudah tidak nampak dan waktunya cukup berjalan beberapa waktu."
"Nah ini tanda-tanda, tanda-tanda untuk kita bisa melakukan normal baru," jelas Ganjar.
"Itu pun nanti akan bertahap, tidak semuanya dibuka," tandasnya.
• Tinjau Masjid Istiqlal Jelang New Normal, Jokowi Sebut akan Dibuka Juli: Siapkan Protokol Kesehatan
Epidemiolog: Enggak Ada yang Siap
Di sisi lain Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono justru memandang pesimis langkah new normal.
Menurutnya Indonesia belum siap untuk menerapkan new normal.
Dikutip dari acara SAPA INDONESIA PAGI, Senin (1/5/2020), meskipun menyatakan Indonesia belum siap, Pandu menyarankan langkah tersebut dilakukan dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi.
"Siap sih belum, tetapi kita harus memulainya dengan kewaspadaan yang tinggi," ujar dia.
"Jadi kita kalau dibilang siap itu enggak ada yang siap."
Pandu meminta agar proses pelonggaran aturan pembatasan harus selalu dibarengi dengan peningkatan kewaspadaan.