Virus Corona

Refly Harun Sebut Tak Mudah Jatuhkan Jokowi dengan Alasan Corona, Singgung Era Soekarno dan Gus Dur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar hukum tata negara Refly Harun (kiri) dan Presiden RI Joko Widodo (kanan). Pada akun YouTube Refly Harun, Rabu (27/5/2020). Refly Harun menyebut tidak akan mudah untuk menjatuhkan Presiden Jokowi jika alasannya hanya soal penanganan Virus Corona.

Sedangkan kondisi yang terjadi di DPR, sebagian besar partai politik berada di dalam pemerintahan.

Hanya tiga partai yang menjadi oposisi pemerintahan, yakni PKS, Demokrat dan PAN.

Itu artinya musthil jika DPR menyetejui untuk memberikan impeach.

"Tetapi sekarang, mengimpeach presiden tidak gampang, ada tiga lembaga yang akan terlibat, pertama DPR, kemudian Mahkamah Konstitusi, dan kemudian MPR," ujarnya.

"Kita tahu kalau kita bicara konstelasi politik, sekarang hampir semua partai politik yang berada ada di DPR itu berada di sisi pemerintah yang di luar pemerintah hanya PKS, kemudian PAN dan Demokrat."

"Enam partai lainnya berada di sisi pemerintah, mulai dari PDIP, bahkan Gerindra kemudian Golkar kemudian NasDem, lalu PKB dan terakhir PPP," jelas Refly.

"Jadi secara hitung-hitungan di atas kertas tidak mungkin pemberhentian presiden dilakukan," lanjutnya.

Rocky Gerung Blak-blakan Sebut New Normal Jadi Bahan Ledekan: Bukan Dramatis, tapi Didramatisir

Tidak hanya itu, Refly Harun mengatakan untuk bisa melengserkan presiden harus mempunyai faktor pendukung lainnya yaitu bersifat konstitusional dan juga justified.

Yakni adanya pelanggaran hukum berat.

Termasuk juga melakukan perbuatan yang tercela.

"Belum lagi alasannya harus konstitusional, justified, yaitu satu melakukan pelanggaran hukum berat."

"Yang kedua melakukan perbuatan tercela, yang ketiga tidak lagi memenuhi syarat," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 5.18

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)