"Setelah itu kita akan jadikan mereka semua kelompok di OTG, ODP, PDP, dan ODR," kata Risma.
"Dari situ kemudian kita bisa melihat selama 4 bulan ini penambahan positif itu masih di dalam koridor pasien tadi," lanjutnya.
Mengetahui fakta tersebut, Risma mengaku tidak kaget.
Ia menyebutkan orang-orang yang masuk dalam gejala tadi harus segera dipisahkan agar tidak semakin menyebarkan virus.
"Kenapa seringkali saya tidak kaget, karena sebetulnya saat awal dia terkena, dia harus bisa dipisahkan dengan lingkungan terdekat keluarganya maupun lingkungan yang lebih besar lagi," jelasnya.
Ia mengakui mengalami kendala sarana tes yang terlambat datang.
"Permasalahannya adalah saat itu kami terlambat untuk mendapatkan sarananya. Untuk tes dan lain-lain kami terlambat," ungkap Wali Kota Surabaya tersebut.
Risma mengungkapkan fakta penyebaran lain, yakni umumnya virus menular antaranggota keluarga.
"Penyebarannya kalau dilihat di Surabaya itu penyebarannya di dalam keluarga," paparnya.
"Itu mereka langsung kita isolasi meskipun belum kita tahu positif atau tidak," lanjut dia.
"Jadi penyebarannya sebetulnya masih di dalam keluarga mereka," tambah Risma.
• Khofifah Buka Suara soal Masalah Mobil PCR yang Sebabkan Risma Ngamuk, Singgung Angka Kematian PDP
Lihat videonya mulai menit 5:50
Klaster Baru di Situbondo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya klaster baru penyebaran Virus Corona (Covid-19) di wilayahnya.