TRIBUNWOW.COM - Warga Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah mengamuk dan mengusir petugas yang menjemput pasien terkait Virus Corona, Jumat (29/5/2020).
Petugas yang memakai pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap tersebut rencananya akan menjemput pasien yang kabur.
Namun, warga justru mengusir dan tidak mau menerima para petugas tersebut masuk ke desanya.
• Jemput Penderita Covid-19 yang Kabur dari RSUD, Polisi Ketakutan saat akan Dipeluk Keluarga Pasien
Dilansir Kompas.com, Senin (1/6/2020), petugas saat itu hendak menjemput AT, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang kabur dari RSUD Masohi.
Ia diketahui reaktif rapid tes sehingga masih harus menjalani perawatan dan isolasi sementara waktu.
Saat masih harus menunggu hasil swab, pasien tersebut malah kabur dijemput oleh keluarganya.
Oleh karena itu, petugas kemudian berupaya mendatangi rumah pasien untuk membawanya kembali agar dirawat.
Namun ternyata, kedatangan petugas ke desa tersebut tidak disambut dengan baik oleh warga.
Warga mengepung mobil ambulan dan meneriaki petugas, mereka mendorong serta berusaha mengusir petugas yang tengah berusaha menjelaskan.
"Woe woe, bale bale (balik), di sini seng (tidak) ada Corona!" teriak para warga.
• Viral Wanita Diseret Petugas Ber-APD, Berawal dari Paksa Pertahankan Jenazah Suami yang PDP Corona
Menurut penuturan Perangkat Desa Tamilouw, Rustandi Wailissa, para warga dan pihak keluarga merasa keberatan dengan proses penjemputan pasien tersebut.
Mereka tidak mau menerima petugas yang memakai APD karena merasa tidak nyaman.
"Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap. Jadi kelihatannya kurang nyaman begitu menurut pandangan warga," tutur Rustandi.
Rustandi mengatakan bahwa perbuatan para warganya tersebut karena adanya kurang edukasi terkait penanganan pasien Covid-19.
Namun setelah diberi pengertian dan pemahaman, warga akhirnya mengizinkan petugas untuk membawa kembali AT ke rumah sakit.
Sementara itu, menurut informasi yang diperolehnya, AT kabur dari rumah sakit karena merasa tidak diperlakukan dengan baik selama dirawat.
Maka dari itu, keluarga nekat membawa pulang pasien untuk dirawat di rumah.
"Pihak keluarga ini mengaku AT diperlakukan dengan tidak baik, makanya keluarga membawa pulang pasien ke kampung tanpa izin rumah sakit,” kata Rustandi.
Adapun menurut penuturan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah, Jenny Adijaya, pasien berinisial AT tersebut datang ke rumah sakit pada Rabu, (27/5/2020).
Ia dirawat karena menderita gejala diabetes, namun saat dilakukan rapid test, hasilnya reaktif sehingga harus menunggu hasil pengujian lebih lanjut.
Namun pada Jumat (29/5/2020), pasien tersebut malah kabur ke rumahnya dibantu oleh keluarga yang menjemputnya.
"Jumat pagi itu pasien keluar dan pulang ke kampungnya secara diam-diam," terang Jenny. (TribunWow.com)
Artikel ini merupakan pengolahan dari Kompas.com dengan judul "Usir Petugas Ber-APD yang Jemput PDP Kabur, Warga: Balik, di Sini Tak Ada Corona!" dan "Petugas Berpakaian APD Diusir dan Nyaris Diamuk Warga, Pejabat Desa: Keluarga Keberatan dan Kurang Nyaman"