Kelompok-kelompok HAM Asia dan San Francisco State University bekerja sama untuk memulai database bernama STOP AAPI HATE, yang mencatat laporan diskriminasi Covid-19 yang diarahkan pada orang-orang Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik di AS.
Mereka menerima berbagai laporan dari 45 negara bagian, di mana sebagian besar kasus-kasus tersebut terjadi di California dan New York.
Insiden yang tercatat sejauh ini yang paling umum terjadi berupa pelecehan secara verbal. Namun penyerangan fisik, diskriminasi di tempat kerja, dan vandalisme muncul juga dalam database - kaum perempuan lebih banyak menjadi sasaran ketimbang laki-laki.
Russell Jeung, seorang profesor studi Asia-Amerika di San Francisco State University yang sudah menjalankan database tersebut, mengatakan dia menemukan begitu banyak insiden orang-orang yang "terkena batuk atau diludahi" sehingga dia menambahkannya sebagai kategori tambahan.
Itulah yang terjadi pada Ted Nghiem, seorang warga Amerika keturunan Vietnam di Philadelphia. Dia mengatakan pada bulan Maret, seorang pria menyumpahinya sembari berteriak "keluar dari sini, Anda menyebabkan Virus Corona" - tetapi itu tidak terlalu mengganggunya.
Namun, setelahnya di bulan yang sama seorang pria meludahinya ketika dia berjalan melintasinya, insiden itu "benar-benar membuatnya terpuruk selama satu atau dua hari".
"Saya memang melapor pada polisi tetapi saya tidak tahu apakah ada sesuatu yang terjadi, beruntung saya tidak tertular," kata Nghiem.
Database STOP AAPI HATE didasarkan pada pelaporan mandiri online. Analisis wawancara BBC yang terpisah dan laporan media AS mendapati liputan lebih dari 100 dugaan insiden sejak Januari yang tampaknya menargetkan orang-orang Asia.
Sekitar 70% dari insiden itu memiliki kaitan yang jelas dengan pandemi, dan sekitar 40% kasus dilaporkan ke polisi.
Beberapa insiden mencapai batas kejahatan rasial. Polisi Kota New York mengatakan mereka telah menyelidiki 14 kejahatan rasial terkait Covid-19, yang melibatkan 15 korban warga Asia. Setidaknya ada sembilan serangan fisik di negara bagian itu.
Di California, seorang lansia dipukul dengan sebatang besi, dan seorang remaja dibawa ke rumah sakit setelah diserang secara fisik.
Di Texas, seorang anak berusia dua tahun dan enam tahun yang berasal dari satu keluarga Asia ditikam di sebuah supermarket.
ABC News yang memperoleh laporan dari FBI mengatakan bahwa "pelaku mengindikasikan bahwa dia menikam keluarga itu karena dia pikir keluarga itu orang China, dan menularkan Virus Corona kepada orang-orang".
Diketahui keluarga itu berasal dari Asia Tenggara.
Beberapa orang Asia juga melaporkan mereka ditolak dari berbagai layanan seperti kamar hotel, atau naik transportasi Uber, karena etnis mereka.