Virus Corona

Lihat Gaya Baru Ojol Bersiap Sambut Era New Normal, Pakai Partisi Penangkal Virus Corona

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh alat penyekat yang digunakan oleh para pengemudi ojek online untuk bersiap beroperasi di era new normal. Bersiap beroperasi di era new normal, para pengemudi ojek online menerapkan cara untuk meningkatkan keamanan dari bahaya Covid-19 memakai sekat.

Sedangkan di sisi lain, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) memberikan pandangan berbeda terhadap penggunaan partisi pada Ojol.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (30/5/2020), Sony menilai penggunaan partisi justru akan menyulitkan pengemudi Ojol.

“Menurut saya penggunaan partisi akan menambah tahanan angin, keseimbangan motor bisa lebih berat,” ujar Sony, kepada Kompas.com (30/5/2020).

Sony menjelaskan bahwa penggunaan masker beserta helm dan jaket dirasa sudah cukup untuk membatasi penyebaran Covid-19.

“Sebenarnya masker, helm dan jaket sudah membatasi penyebaran virus. Apalagi (partisi) tidak sampai ke area muka drivernya juga,” katanya.

“Bicara physical distancing itu benar, tapi kurang smart. Jadi dari sisi safety akan mengganggu walaupun dari sisi kesehatan terlihat baik,” sambung Sony.

Persiapan New Normal, Anies Baswedan: Menjelang Masa Transisi yang Harus Dicek Fasilitas Kesehatan

4 Arahan Jokowi soal New Normal

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan 4 arahan soal pelaksanaan protokol tatanan new normal atau normal baru yang produktif dan aman Covid-19.

Hal disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) melalui Video Teleconference mengenai Persiapan Pelaksanaan Protokol Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19, Rabu, (27/5/2020).

Pertama, Jokowi mengatakan pihaknya sudah memulai gelar pasukan, aparat dari TNI dan Polri yang telah diterjunkan ke lapangan, ke titik-titik keramaian di 4 provinsi serta 25 kabupaten dan kota pada Selasa (26/5/2020).

Hal itu dilakukan, kata Jokowi, dalam rangka persiapan pelaksanaan tatanan normal baru yang akan dilihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan.

“Dan apabila ini nanti efektif, kita akan gelar, kita perluas lagi, kita lebarkan lagi ke provinsi yang lain, ke kabupaten/kota yang lain,” kata Jokowi seperti dikutip TribunWow.com dari laman setkab.go.id.

Kedua, Jokowi meminta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat.

“Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan, baik mengenai jaga jarak, mengenai pakai masker, mengenai cuci tangan, mengenai dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak,” lanjut Jokowi.

Presiden Joko Widodo diperiksa suhu tubuhnya saat meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal (normal baru) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Dalam tinjauan kali ini, Jokowi menyampaikan pengerahan TNI/Polri secara masif di titik-titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan sesuai ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pakar UI Anggap Keputusan Jokowi soal New Normal Bisa Berbahaya: Masyarakat Sakit Siapa yang Kerja?

 Menurutnya, kalau sosialisasi ini betul-betul bisa dilakukan secara masif, maka kurva R0 dan Rt betul-betul bisa diturunkan.

“Dan ini sudah kita lihat di beberapa provinsi bisa kita kerjakan,” ujar Jokowi.

Ketiga, kata Jokowi, tatanan baru ini akan dicoba di beberapa provinsi, kabupaten, dan kota yang memiliki R0 yang sudah di bawah 1.

Halaman
123