Virus Corona

Tanggapi Kisruh soal Mobil Lab PCR Corona, Khofifah: Justru yang Kasihan Itu yang di Luar Surabaya

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam tayangan Youtube Official iNews, Sabtu (30/5/2020). Dirinya meluruskan kisruh yang terjadi antara mobil Laboratorium PCR dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan tanggapannya terkait kisruh soal mobil laboratorium PCR Corona.

Sebelumnya Wali Kota Surabaya, Tri Rismarini mempertanyakan bantuan mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk Kota Surabaya yang tidak kunjung datang dan justru dialihkan ke daerah lain.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube Official iNews, Sabtu (30/5/2020), Khofifah menyebut bahwa bantuan mobil lab PCR tersebut tidak hanya untuk Surabaya, melainkan untuk Provinsi Jawa Timur.

Pemprov Jatim buka suara mengenai kisruh antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan pihaknya soal mobil PCR bantuan dari BNPB. (Kolase Foto Surya.co.id)

 

Kasus Baru Virus Corona Jatim Melonjak, Emil Dardak: 76 Persen Pasien Tak Merasa Terjangkit Covid-19

Meski memang menurut Khofifah lebih diprioritaskan untuk Surabaya yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Khofifah menegaskan meski saat itu mobil lab PCR tidak jadi ke Surabaya yang kemudian beroperasi di Tulungagung dan Lamongan.

Namun untuk pengetesan di Surabaya tetap berlangsung dan tidak batal.

Menurutnya, Surabaya sendiri sebenarnya sudah mempunyai beberapa balai laboratorium PCR yang mendukung.

"Endak gagal, saya harus sampaikan, begini di Surabaya itu ada Rumah Sakit Supomo yang mempunyai mesin 4," ujar Khofifah.

"Di Surabaya itu ada BBTKL, di Surabaya itu ada BBKL, jadi ada BBTKL ada BBKL," jelasnya.

"Ini tiga, masih satu lagi PHS."

Khofifah berujar justru merasa kasihan dengan daerah-daerah lain di luar Surabaya.

Daerah-daerah tersebut masih kesulitan untuk melakukan pengetesan PCR lantaran tidak didukung oleh laboratorium yang ada.

44 Tenaga Medis Reaktif Corona, RS Dr Kumpulan Pane di Sumatera Utara Terancam Ditutup

Selain Surabaya, daerah di Jawa Timur yang sudah terbantu adalah Malang Raya, yakni menggunakan lab di Universitas Brawijaya (UB) dan RS Sutomo.

"Justru yang kasihan itu yang diluar Surabaya yang mereka tidak disupport oleh lab yang cukup," kata Khofifah.

"Jadi saya ingin menyampaikan bahwa balai-balai lab di Surabaya ini hampir semua terkonsentrasi di Surabaya."

"Kecuali di Malang Raya sekarang ada UB dan Sutomo," sambungnya.

Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan untuk mengatasi kekurangan tersebut, Pemprov Jawa Timur mengembangkan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Maka dari itu juga mengusahakan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

"Oleh karena itu yang di luar Surabaya yang tidak ada balai labnya lalu kita sapa dengan cara apa, ada TCM yang sekarang baru mulai diptimasi di lima eks karisidenan," ungkap Khofifah.

"TCM adalah Tes Cepat Molekuler," jelasnya.

"Tetapi pasti tingkat optimasinya tidak seperti dengan mesin PCR test yang ada di laboratorium yang sudah ada," imbuhnya.

Pastikan New Normal Dipertimbangkan Matang, Ali Ngabalin: Presiden Itu Tak Mau Rakyatnya Kelaparan

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan sebenarnya Surabaya tidak kekurangan dari segi laboratorium untuk pengetesan PCR.

Karena banyak lab-lab yang tersedia di Kota Pahlawan tersebut.

"Jadi pada dasarnya lab ini adanya di Surabaya,"

"Jadi saya sampaikan sinergi dan integrasi, kira-kira sederhana menurut saya," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-3.58

Khofifah: Mudah-mudahan Miskomunikasi Saja

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meluruskan kisruh yang terjadi antara mobil Laboratorium PCR dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube Official iNews, Sabtu (30/5/2020), Khofifah menyebut bahwa kejadian tersebut hanya sebuah miskomunikasi.

"Mudah-mudahan miss informasi saja, karena saya rasa sangat banyak media yang sudah publish bahwa BNPB itu memberikan support untuk Jawa Timur," ujar Khofifah.

"Jadi sebetulnya secara legal dan operasional ini didedikasikan untuk Jawa Timur," jelasnya.

Wanti-wanti supaya Orang Desa Tak Banyak Terpapar Corona, Sudirman Said Ungkap Dampaknya untuk Kota

Dirinya mengatakan untuk hari pertama dan hari kedua sudah disiapkan untuk Surabaya.

Setelah itu kemudian menyusul adanya permintaan dari daerah lain di Jawa Timur, maka mobil PCR tersebut dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.

Dan menurutnya hal itu sudah dikoordinasikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Surabaya.

"Kemudian kita menyiapkan pertama kali justru untuk Surabaya, kemudian hari kedua juga untuk Surabaya," kata Khofifah.

"Setelah itu dikoordinasikanlah oleh Pak Dokter Doni kepada kepala Dinas Kesehatan Surabaya," sambungnya.

Dikatakan Khofifah, Tulungagung dan Lamongan juga menjadi dua daerah yang menjadi perhatian di Jawa Timur.

Terlebih untuk Tulungagung yang memiliki kasus meninggal meningkat menjadi nomor dua, di bawah Surabaya.

"Karena permintaan dari daerah cukup banyak dan angka yang juga muncul di beberapa titik misalnya Tulungagung PDP yang meninggal ini kedua terbesar setelah Surabaya, ya akhirnya ke Tulungagung lalu ke Lamongan," ungkapnya.

Komunikasi soal Corona Semrawut, Ade Armando Sindir Jubir Presiden: Massa Berharap Jokowi Jelaskan

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan untuk hari ini mobil PCR tersebut kembali beroperasi di Surabaya.

Dirinya berharap dalam kondisi saat ini yang dibutuhkan hanyalah koordinasi yang baik, mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota.

Termasuk juga badan-badan lain yang berkaitan dengan kasus Virus Corona.

"Ketika kemarin dikonfirmasi ya sudah besok silakan, hari ini dua-duanya di Surabaya," jelasnya.

"Jadi saya mohon saat-saat seperti ini kita saling mengkoordinasikan berkali-kali saya menyampaikan kuncinya adalah sinergi dan integrasi," tegasnya menutup.(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)