"Ini saya lho Pak, dapat WA-nya Pak Doni Monardo kalau itu (mobil laboratorium) untuk Surabaya," ungkap Risma.
"Kenapa (dialihkan)?" tanyanya.
Risma merasa tidak terima lantaran sudah meminta bantuan tersebut ke banyak pihak.
"Dan saya yang minta, Pak. Saya minta ke mana-mana," bentak Risma.
"Apa pula Pak. Kalau mau boikot jangan gitu Pak caranya," tegurnya dengan nada tinggi.
Ia bahkan mengancam akan blak-blakan membicarakan kasus tersebut ke publik.
Risma merasa prihatin karena banyaknya pasien yang menunggu untuk dapat dites.
"Saya akan ngomong ini ke semua orang," ancam Risma.
"Bapak tahu? Pasien itu sudah nunggu di Asrama Haji," lanjutnya.
• Kisruh dengan Tri Rismaharini, Pemprov Jatim Sebut Mobil PCR Tak Digunakan untuk Surabaya Saja
Risma menyebutkan dirinya sudah memohon-mohon agar bisa mendapat bantuan mobil laboratorium itu.
Seperti diketahui, mobil laboratorium itu dapat mempercepat proses tes swab.
"Saya minta tolong ke mana-mana itu ngemis-ngemis Pak," ungkap Risma.
"Saya enggak terima Pak, betul saya enggak terima. Saya dibilang enggak bisa kerja," bentak dia.
Ia merasa bantuan tersebut diserobot untuk wilayah lain yang tingkat kasusnya tidak setinggi Surabaya.
"Siapa yang enggak bisa kerja sekarang, kalau ngawur nyerobot gitu?" tanya Risma lagi.