Di tengah pandemi, proses belajar jarak jauh secara daring masih akan berlaku di beberapa tempat.
Terutama untuk daerah zona merah dan kuning Covid-19, demi mengurangi potensi penularan virus di sekolah.
Bagi daerah dengan zona hijau, penerapan sistem KBM tatap muka akan ditentukan melalui berbagai pertimbangan.
Keputusan tersebut akan dikeluarkan setelah adanya koordinasi antara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dan pemerintah daerah terkait.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Persiapan 'New Normal' di Sekolah
Bidang pendidikan tengah bersiap untuk menyesuaikan dengan tatanan normal baru di tengah pandemi Virus Corona.
Beberapa perubahan diusulkan untuk tetap menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar yang aman bagi siswa.
Usulan tersebut diantaranya adalah pengurangan jam masuk sekolah dan peniadaan jam istirahat.
Perubahan sistem pegajaran juga sedang dirumuskan untuk memfasilitasi guru agar dapat beradaptasi di situasi new normal.
Dilansir Kompas.com, Kamis (28/5/2020), Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian PPPA Ciput Ekawati menyampaikan hal tersebut dalam webinar.
• Kasus Corona di Surabaya Terus Melonjak, Khofifah Contohkan Keberhasilan PSBB Malang Raya
Ia mengungkapkan telah merekomendasikan sejumlah skenario yang bisa dilakukan untuk dapat menerapkan protokol kesehatan di sekolah.
Satu diantaranya adalah pengurangan waktu belajar menjadi 4 jam sehari tanpa adanya istirahat.
"Namun yang sedang kami rekomendasikan adalah menghilangkan jam istirahat dan memperpendek jam pelajaran, yang sedang didiskusikan masuk 4 jam sehari tanpa jam istirahat," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah merumuskan aturan untuk mengatur jumlah siswa dan memberlakukan physical distancing.