Virus Corona

Rapid Test Jadi Alasan Kasus Corona di Surabaya Melonjak, Jubir: Kita Berdoa Tidak seperti Wuhan

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

rapid test on the spot pengunjung kafe di Surabaya, Senin (13/4/2020) malam

TRIBUNWOW.COM - Jumlah kasus positif pasien Virus Corona (Covid-19) di Surabaya, Jawa Timur terus melonjak.

Per Kamis (28/5/2020), penambahan pasien baru di Surabaya sebanyak 98 orang dengan total kasus 2.216.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengungkapkan alasan lonjakan kasus di wilayah tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Surabaya M Fikser berharap Surabaya tidak akan seperti Wuhan, China, Kamis (28/5/2020). (Capture Youtube KompasTV)

Kasus Corona di Surabaya Terus Melonjak, Khofifah Contohkan Keberhasilan PSBB Malang Raya

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia ungkapkan melalui tayangan Kompas TV, Kamis (28/5/2020).

Fikser menyebutkan rapid test yang masif membuat banyak kasus dapat terdeteksi lebih dini sehingga tampak seperti jumlah pasien semakin melonjak.

Awalnya, ia menyebutkan seluruh jajaran Pemerintahan Kota Surabaya sudah berusaha menekan penyebaran kasus.

"Kita tahu bahwa semua elemen di Surabaya ini sudah berjuang untuk penanganan Covid, memutus matai rantai," kata M Fikser.

Menurut Fikser, banyaknya rapid test membuat penderita Covid-19 dapat segera diketahui.

"Kalau pun jumlah di Surabaya ini cukup besar, karena memang dilakukan rapid test dan swab secara masif besar-besaran di level bawah," katanya.

"Tentunya itu pasti memengaruhi hasil," jelas Fikser.

Ia kemudian menyinggung Kota Wuhan, China yang menjadi episentrum pertama penyebaran Virus Corona.

"Kita berusaha yang di Wuhan itu tidak terjadi di Surabaya," kata Fikser.

"Kita berdoa, siapa sih yang menginginkan itu?" tambahnya.

Fikser menyinggung pernyataan dr Joni Wahyuadi yang menyampaikan anggapan tersebut.

Soroti Perilaku Warga yang Tak Taat Aturan, Gugus Tugas Jawa Timur: Surabaya Bisa Jadi Wuhan

"Saya yakin yang menyampaikan tidak menginginkan seperti itu, tapi kita berharap yang menyampaikan juga bisa bergabung dengan Gugus Tugas Surabaya untuk bersama-sama melakukan penanganan itu," tegas Fikser.

Halaman
123