Virus Corona

Ungkap Alasan Jawa Timur Memiliki Banyak Kasus Baru, Doni Monardo: Potensi Klaster Sangat Tinggi

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Provinsi Jawa Timur menjadi satu dari beberapa daerah dengan penambahan kasus positif Virus Corona yang masih tinggi.

Hal ini disinyalir karena adanya penularan dari sejumlah klaster besar yang ada di wilayah tersebut.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus telah meminta jajarannya untuk memberikan perhatian secara penuh untuk membantu penanggulangan Covid-19 di Jawa Timur.

Jokowi Instruksikan Penanggulangan Covid-19 Difokuskan ke Jawa Timur: Betul-betul Saya Minta

Angka Kematian akibat Virus Corona di AS Capai 102.109, Disebut Lampaui Korban Tiga Perang Amerika

Sesuai instruksi presiden, jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah memberikan dukungan berupa dana operasional dan alat-alat medis.

Dilansir Kompas.com, Rabu (27/5/2020), Ketua Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengungkapkan alasan Jawa Timur masih terus memiliki penambahan kasus yang tinggi.

Menurutnya hal ini merupakan perkembangan penularan dari klaster-klaster besar yang ada di Jawa Timur.

"Jawa Timur ini termasuk daerah yang potensi dari klaster tertentu sangat tinggi. Antara lain dari Gowa, kemudian jemaah tabligh, termasuk juga yang berasal dari dalam yaitu Pesantren Temboro dan Pabrik Sampoerna," ungkap Doni.

Pihak Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur masih terus melakukan penelusuran kontak terhadap orang-orang yang terlibat dengan klaster tersebut.

Menurut Doni, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menangani kasus-kasus tersebut dengan baik.

Pemprov telah memaksimalkan penanggulangan penyebaran Virus Corona tersebut dengan bekerja bersama jajaran TNI dan Polri.

Untuk mendukung kinerja pemprov dalan menekan angka penularan, pemerintah pusat melalui Gugus Tugas juga telah memberikan sejumlah bantuan.

Satu di antaranya berupa dua buah alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang digunakan untuk mendeteksi adanya Covid-19 pada sampel swab pasien.

Alat PCR berkapasitas 4 mesin tersebut dikatakan dapat menguji hingga 800 spesimen dalam sehari.

Adapun bantuan lain yang diberikan berupa tiga buah rumah sakit lapangan dengan fasilitas pendukung, dan bantuan dana untuk operasional rumah sakit lapangan tersebut.

"Kemudian ada tiga unit rumah sakit lapangan yang berupa tenda dengan fasilitas AC dan pendukung lainnya. Pemerintah dalam hal ini Gugus Tugas telah menyalurkan dana operasional untuk rumah sakit lapangan sebesar Rp 10 miliar," ujar Doni.

Diketahui, Jawa Timur saat ini menjadi satu dari beberapa episentrum penyebaran Virus Corona setelah mencatat adanya 199 kasus baru, per Rabu (27/5/2020).

Sehingga, jumlah total kasus positif Covid-19 di Jawa Timur telah mencapai angka 4.142 kasus.

Pemerintah Kabupaten Madiun Rapid Test 1.000 Pegawai Rokok setelah Ada yang Dinyatakan Positif

Reaksi Dokter soal New Normal: Sekarang Saja Sudah Overload, Rasanya akan Lebih Membeludak Lagi

Selain itu, Jawa Timur sebelumnya sempat menjadi daerah dengan penambahan kasus terbanyak yaitu 1.099 kasus positif Covid-19 selama 3 hari.

Yang pertama adalah penambahan kasus pada Kamis (21/5/2020) sebanyak 502 kasus, lalu Jumat (22/5/2020) sebanyak 131 kasus.

Dan yang terakhir adalah penambahan 466 kasus positif Virus Corona baru pada Sabtu (23/5/2020).

Kerahkan Pasukan TNI dan Polri secara Masif, Jokowi: Dalam Rangka Lebih Mendisiplinkan Masyarakat

Jokowi Minta Jawa Timur Diperhatikan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta segenap jajarannya untuk memberikan perhatian pada provinsi Jawa Timur yang masih memiliki tingkat penularan Virus Corona yang tinggi.

Hal tersebut disampaikannya dalam rapat terbatas mengenai percepatan penanganan Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta.

Dilansir akun Sekretariat Presiden, Rabu (27/5/2020), dalam rapat tersebut, Jokowi menginstruksikan sejumlah tindakan untuk ditindak lanjuti oleh jajaranya.

"Saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian baik para menteri maupun ketua gugus tugas," kata Jokowi.

Awalnya, Jokowi menyinggung mengenai arus baik yang harus diantisipasi karena dapat menimbulkan potensi penyebaran virus gelombang kedua.

Jokowi lalu menekankan pada jajarannya untuk memberi perhatian penuh pada provinsi yang masih tinggi tingkat penularan virusnya.

"Kemudian yang kedua saya ingin gugus tugas dan kementerian juga fokus kepada provinsi yang memiliki kasus barunya cukup tinggi," terang Jokowi.

"Di Jawa terutama agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk provinsi Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya."

Kepada Menteri Kesehatan dan Ketua Gugus Tugas, Jokowi menekankan untuk memfokuskan penanganan di Jawa Timur yang masih memiliki banyak kasus baru.

"Ini Pak Menteri Kesehatan dan Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta Jawa Timur menjadi perhatian," tegasnya.

Selain langkah-langkah penanggulangan penularan Virus Corona, Jokowi juga meminta untuk mempercepat uji virus pada terduga penderita.

Selain itu juga melakukan penelusuran kontak secara seksama bagi warga yang dinyatakan positif Virus Corona.

"Kemudian juga yang berkaitan dengan percepatan pengujian sampel, pelacakan untuk yang terpapar di Jawa Timur betul-betul dilakukan langkah-langkah pengendalian," imbuh Jokowi.

"Termasuk juga provinsi yang lain di luar Jawa yang penambahannya masih cukup tinggi yaitu di Sulawesi Selatan, di Kalimantan Selatan, di Sumatera Selatan, di Papua, dan di NTB."

Jokowi juga meminta pada pihak yang berwenang untuk dapat mengejar target uji spesimen yang ditetapkan sebanyak 10.000 per hari.

Sehingga pihak medis dapat segera melakukan tindakan cepat setelah mengetahui bahwa pasien yang ditanganinya menderita Covid-19 atau tidak.

"Kemudian yang ketiga saya minta target uji spesimen 10.000 per hari yang sudah saya berikan target beberapa bulan yang lalu agar ini dikejar sehingga betul-betul ada sebuah kecepatan," pungkas Jokowi.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com)