Untuk itu, ia menyampaikan, apabila ada pihak, termasuk pemilik akun Twitter @cakasana yang masih kurang puas atau barangkali memiliki ide, Fikser berharap dia datang langsung ke Balai Kota Surabaya untuk berdiskusi dengan tim Gugus Tugas Surabaya.
Fikser pun menyayangkan dengan munculnya unggahan tersebut.
Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan persepsi yang salah di tengah masyarakat.
"Jadi, kami sangat menyayangkan kalau itu disampaikan di media sosial karena akhirnya akan menimbulkan persepsi atau pemahaman yang keliru di masyarakat. Kasihan yang terlibat di dalam penanganan ini begitu banyak orang, termasuk dari medis, teman-teman beliau juga,” kata dia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Seorang Dokter Cuit di Twitter Bobroknya Penanganan Corona di Surabaya, Ini Reaksi Pemkot
Baca tanpa iklan