"Kalau melihat situasi dan kondisi kasus yang terus naik kemudian kalaupun turun juga masih fluktuatif dengan angka yang tinggi sebenarnya ini belum tepat kita membuka sekolah pada Juni maupun Juli," kata Retno.
"Karena kalau belajar dari negara-negara lain kayak China, China itu nol kasus dulu selama 10 hari," jelasnya.
"Baru dia membuka sekolah, itupun gurunya diisolasi dulu selama 14 hari oleh negara baru boleh mengajar."
• Jokowi Instruksikan New Normal, Soroti Jawa Timur yang Masih Tinggi Penyebaran Virus Corona
Maka dari itu, ia meminta pemerintah benar-benar mempersiapkan semuanya dengan baik dan matang.
Terlebih data kasus Corona dan penambahan setiap harinya di Indonesia masih tergolong tinggi.
Ditambah lagi dengan kondisi yang terjadi belakangan, seperti ramainya pusat perbelanjaan, kemudian adanya mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
Jangan sampai para siswa nantinya justru menjadi carrier atau pembawa virus.
"Nah ini kan yang kemudian persiapan-persiapan seperti ini apakah sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia?" ungkapnya.
"Kalau zero kasus berarti kan enggak ada kasus selama 10 hari, nah itu kan harus ditunggu apakah dengan angka ratusan saat ini memungkingkan?"
"Apalagi kemarin, bandara bludak, mall bludak, kemudian pasar juga seperti itu, ini apakah mungkin kemudian New Normal ini bisa terjadi di 15 Juni untuk sekolah, kami meragukan," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)